Model
Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (kurva IS) dan Model Keseimbangan di
Pasar Uang (kurva LM). Model Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa, serta Pasar
Uang sekaligus disebut dengan Model Keseimbangan IS – LM (dengan menggunakan
titik potong kurva IS dan LM). Dalam Model Keseimbangan IS – LM tersebut
terjadi
Keseimbangan Umum.
Keseimbangan Umum.
Keseimbangan
Umum terjadi pada waktu Pasar Barang dan Jasa dengan Pasar Uang berada dalam
keseimbangan secara bersama-sama. Saat terjadi Keseimbangan Umum, besarnya
pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) mencerminkan pendapatan nasional
dan tingkat bunga keseimbangan yang terjadi baik di Pasar Barang dan Jasa
maupun di Pasar Uang. Untuk menentukan besarnya Pendapatan Nasional dan Tingkat
Bunga Keseimbangan dapat dilakukan dengan pendekatan Grafis dan Matematis.
Pendekatan
Grafis
Pendekatan
Grafis dilakukan dengan memotongkan dua kurva, yaitu kurva IS dan kurva LM.
Berdasarkan titik potong kedua kurva IS dan kurva LM akan diperoleh titik
keseimbangan yang menunjukkan Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga
Keseimbangan.
Model
Keseimbangan IS – LM
Berdasar gambar diatas dapat dilihat perpotongan antara dua kurva, yaitu kurva
IS dan LM. Titik potong kurva IS dan LM terjadi pada titik E sehingga pada
titik E terjaadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (direpresentasikan oleh
kurva IS) maupun di Pasar Uang (direpresentasikan oleh kurva LM). Sebagai titik
Keseimbangan, titik E menunjukkan adanya Tingkat Bunga Keseimbangan (ieq)
dan Pendapatan Nasional Keseimbangan (Yeq).
Titik A
dilalui kurva IS tetapi tidak dilalui kurva LM. Hal ini menunjukkanbahwa pada
titik A terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa tetapi tidak terjadi
keseimbangan di Pasar Uang.
Titik B
dilalui kurva LM tetapi tidak dilalui kurva IS. Hal ini menunjukkanbahwa pada
titik A tidak terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa tetapi terjadi
keseimbangan di Pasar Uang.
Titik Adan B
merupakan titik Keseimbangan Parsial. Berdasar penjelasan dapat disimpulkan
bahwa satu-satunya titik yang menunjukkkan adanya keseimbangan di Pasar Barang
dan Jasa maupun di Pasar Uang hanya titik E sebagai titik potong kurva IS dan
LM.
Pendekatan Matematis
Pendekatan
Matematis dilakukan dengan mencari titik potong kedua kurva IS dan LM dengan
cara eliminasi maupun substitusi. Seperti Pendekatan Grafis, titik potong kedua
kurva IS dan LM menunjukkan Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga Keseimbangan.
Contoh :
Diketahui
Data Perekonomian 3 sektor suatu negara sebagai berikut :
I = 60 – 200i
Permintaan Uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga M1 = 0,2 Y
Permintaan untuk tujuan spekulasi M2 = 400 – 640i
Jumlah uang beredar Ms = 500
Pertanyaan
:
- Tentukan Pendapatan Nasional Keseimbangan dan Tingkat Bunga Keseimbangan.
- Tentukan besarnya Konsumsi, Investasi, Permintaan Uang untuk Tujuan Spekulasi pada Pendapatan Nasional Keseimbangan dan Tingkat Bunga Keseimbangan.
Jawab
:
a. Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa
Y = C + I + G
= 100 + 0,75
Yd+ 60 – 200i + 90
= 250 + 0,75
Yd – 200i
(Karena
tidak ada pajak dan pembayaran tranfer maka Yd = Y – Tx + Tr = Y – 0
+ 0 = Y)
Y = 250 + 0,75 Y – 200i
Y – 0,75Y
= 250 – 200i
0,25
Y
= 250 – 200i
Y
= 1000 – 800i
Jadi
Persamaan IS (keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa adalah Y = 1000 – 800i)
Keseimbangan
di Pasar Uang :
Ms
= M1 + M2
500
= 0,2 Y + 400 – 640i
0,2Y
= 100 + 640i
Y
= 500 + 3200i
Jadi
Persamaan LM (keseimbangan di Pasar Uang adalah Y = 500 – 3200i)
IS
= LM
1000 –
800i = 500 + 3200i
500
= 4000i
ieq
= = 0,125 = 12,5 %
Jadi Tingkat
Bunga Keseimbangan adalah 12,5%
Y
= 1000 – 800i
= 1000 – 800
(12,5%)
= 1000 – 100
= 900
Jadi
Pendapatan Nasional Keseimbangan adalah 900
= 100 + 0,75
(900)
= 100 + 675
= 775
Investasi Keseimbangan I = 60 – 200i
= 60 – 200
(12,5%)
= 60 – 25
= 35
Permintaan Uang untuk tujuan Transaksi dan Berjaga-jaga (Keseimbangan)
M1
= 0,2 Y
= 0,2 (900)
= 180
Permintaan Uang untuk tujuan Spekulasi (Keseimbangan)
M2
= 400 – 640i
= 400 – 640
(12,5%)
= 400 –
80
= 320
= 320
PENGARUH
KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP MODEL KESEIMBANGAN IS – LM
Keseimbangan
Umum yang ditunjukkan oleh titik E akan mengalami perubahan keseimbangan
apabila terjadi pergeseran pada kurva IS atau kurva LM. Pergeseran kurva IS
atau kurva LM disebabkan oleh adanya kebijakan yang mempengaruhi keadaan
keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa maupun di Pasar Uang. Kebijakan yang
mempengaruhi keadaan keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa disebut dengan Kebijakan
Fiskal atau Kebijakan di Sektor Riil. Kebijakan yang mempengaruhi keadaan
keseimbangan di Pasar Uang disebut dengan Kebijakan Moneter.
Kebijakan
Fiskal merupakan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Ada dua akibat
kebijakan fiskal, yaitu kebijakan fiskal yang bersifat ekpansif dan kebijakan
fiskal yang bersifat kontraktif.
- Kebijakan Fiskal Ekspansif : Penambahan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Penambahan Pembayaran Transfer atau Subsidi, dan Pengurangan Potongan Pajak.
- Kebijakan Fiskal Kontraktif : Pengurangan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Pengurangan Pembayaran Transfer atau Subsidi, dan Peningkatan Potongan Pajak.Akibat adanya Kebijakan Fiskal Ekspansif dan Kontraktif maka keadaan keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa mengalami perubahan. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan pergeseran kurva IS.
Kebijakan
Moneter
merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral. Ada dua akibat kebijakan moneter, yaitu kebijakan moneter yang bersifat ekpansif dan kebijakan moneter yang bersifat kontraktif.
merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral. Ada dua akibat kebijakan moneter, yaitu kebijakan moneter yang bersifat ekpansif dan kebijakan moneter yang bersifat kontraktif.
- Kebijakan Moneter Ekspansif (melalui penambahan jumlah uang beredar) : Pembelian Surat Berharga, Pengurangan Cadangan Minimum, dan Pengurangan Tingkat Bunga Pinjaman.
- Kebijakan Moneter Kontraktif (melalui pengurangan jumlah uang beredar) : Penjualan Surat Berharga, Penambahan Cadangan Minimum, dan Penambahan Tingkat Bunga Pinjaman.
- Akibat adanya Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kontraktif maka keadaan keseimbangan di Uang mengalami perubahan. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan pergeseran kurva LM.
Keseimbangan Kurva IS-LM dikarenakan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan Fiskal
Ket:
Peningkatan Goverment Spending sebesar ∆G
akan mendorong kenaikan income (dari Y1-Y2), hal tersebut secara simultan akan
menggeser kurva IS, diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga dari r1 menjadi
r2 akibatnya, ekuilibrium kurva IS-LM bergeser dari E ke E'.
Kebijakan Moneter
Ket:
Penurunan jumlah uang beredar dari Y1 menjadi Y5 berakibat pada
kenaikan tingkat suku bunga dari r1 menjadi r5. Hal ni akan diikuti pergeseran
kurva LM ke kiri secara sejajar menjadi LM" , sekaligus mengubah
ekuilibrium kurva IS-LM dari E menjadi En
No comments:
Post a Comment