Search This Blog

Wednesday, June 26, 2019

KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN PASAR UANG (KURVA IS-LM

Model Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (kurva IS) dan Model Keseimbangan di Pasar Uang (kurva LM). Model Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa, serta Pasar Uang sekaligus disebut dengan Model Keseimbangan IS – LM (dengan menggunakan titik potong kurva IS dan LM). Dalam Model Keseimbangan IS – LM tersebut terjadi 

Keseimbangan Umum.

Keseimbangan Umum terjadi pada waktu Pasar Barang dan Jasa dengan Pasar Uang berada dalam keseimbangan secara bersama-sama. Saat terjadi Keseimbangan Umum, besarnya pendapatan nasional (Y) dan tingkat bunga (i) mencerminkan pendapatan nasional dan tingkat bunga keseimbangan yang terjadi baik di Pasar Barang dan Jasa maupun di Pasar Uang. Untuk menentukan besarnya Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga Keseimbangan dapat dilakukan dengan pendekatan Grafis dan Matematis.

Pendekatan Grafis
Pendekatan Grafis dilakukan dengan memotongkan dua kurva, yaitu kurva IS dan kurva LM. Berdasarkan titik potong kedua kurva  IS dan kurva LM akan diperoleh titik keseimbangan yang menunjukkan Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga Keseimbangan.

Model Keseimbangan IS – LM


            Berdasar gambar diatas dapat dilihat perpotongan antara dua kurva, yaitu kurva IS dan LM. Titik potong kurva IS dan LM terjadi pada titik E sehingga pada titik E terjaadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa (direpresentasikan oleh kurva IS) maupun di Pasar Uang (direpresentasikan oleh kurva LM). Sebagai titik Keseimbangan, titik E menunjukkan adanya Tingkat Bunga Keseimbangan (ieq) dan Pendapatan Nasional Keseimbangan (Yeq).
Titik A dilalui kurva IS tetapi tidak dilalui kurva LM. Hal ini menunjukkanbahwa pada titik A terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa tetapi tidak terjadi keseimbangan di Pasar Uang.
Titik B dilalui kurva LM tetapi tidak dilalui kurva IS. Hal ini menunjukkanbahwa pada titik A tidak terjadi keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa tetapi terjadi keseimbangan di Pasar Uang.
Titik Adan B merupakan titik Keseimbangan Parsial. Berdasar penjelasan dapat disimpulkan bahwa satu-satunya titik yang menunjukkkan adanya keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa maupun di Pasar Uang hanya titik E sebagai titik potong kurva IS dan LM.

Pendekatan Matematis
Pendekatan Matematis dilakukan dengan mencari titik potong kedua kurva IS dan LM dengan cara eliminasi maupun substitusi. Seperti Pendekatan Grafis, titik potong kedua kurva IS dan LM menunjukkan Pendapatan Nasional dan Tingkat Bunga Keseimbangan.

Contoh :
Diketahui Data Perekonomian 3 sektor suatu negara sebagai berikut :
C          = 100 + 0,75 Yd
I           = 60 – 200i
Permintaan Uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga M1 = 0,2 Y
Permintaan untuk tujuan spekulasi M2 = 400 – 640i
Jumlah uang beredar Ms = 500
Pertanyaan      :
  1. Tentukan Pendapatan Nasional Keseimbangan dan Tingkat Bunga Keseimbangan.
  2. Tentukan besarnya Konsumsi, Investasi, Permintaan Uang untuk Tujuan Spekulasi pada Pendapatan Nasional Keseimbangan dan Tingkat Bunga Keseimbangan.
Jawab              :
a.  Keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa
Y           = C + I + G
             = 100 + 0,75 Yd+ 60 – 200i + 90
             = 250 + 0,75 Yd – 200i
(Karena tidak ada pajak dan pembayaran tranfer maka Yd = Y – Tx + Tr = Y – 0 + 0 = Y)
             Y         = 250 + 0,75 Y – 200i
Y – 0,75Y         = 250 – 200i
0,25 Y              = 250 – 200i
Y                      = 1000 – 800i
Jadi Persamaan IS (keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa adalah Y = 1000 – 800i)

Keseimbangan di Pasar Uang           :
Ms       = M1 + M2
500      = 0,2 Y + 400 – 640i
0,2Y     = 100 +  640i
Y          = 500 + 3200i

Jadi Persamaan LM (keseimbangan di Pasar Uang adalah Y = 500 – 3200i)

IS         = LM
1000 – 800i     = 500 + 3200i
500      = 4000i
ieq                =  = 0,125 = 12,5 %
Jadi Tingkat Bunga Keseimbangan adalah 12,5%

Y          = 1000 – 800i
            = 1000 – 800 (12,5%)
            = 1000 – 100
            = 900
Jadi Pendapatan Nasional Keseimbangan adalah 900

Konsumsi Keseimbangan   C   = 100 + 0,75 Y
= 100 + 0,75 (900)
= 100 + 675
= 775

Investasi Keseimbangan    I    = 60 – 200i
= 60 – 200 (12,5%)
= 60 – 25
= 35

Permintaan Uang untuk tujuan Transaksi dan Berjaga-jaga (Keseimbangan)
M1   = 0,2 Y
= 0,2 (900)
= 180

Permintaan Uang untuk tujuan Spekulasi (Keseimbangan)
M2    = 400 – 640i
= 400 – 640 (12,5%)
= 400 – 80                   
= 320

PENGARUH KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER TERHADAP MODEL KESEIMBANGAN IS – LM

Keseimbangan Umum yang ditunjukkan oleh titik E akan mengalami perubahan keseimbangan apabila terjadi pergeseran pada kurva IS atau kurva LM. Pergeseran kurva IS atau kurva LM disebabkan oleh adanya kebijakan yang mempengaruhi keadaan keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa maupun di Pasar Uang. Kebijakan yang mempengaruhi keadaan keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa disebut dengan Kebijakan Fiskal atau Kebijakan di Sektor Riil. Kebijakan yang mempengaruhi keadaan keseimbangan di Pasar Uang disebut dengan Kebijakan Moneter.
Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal merupakan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Ada dua akibat kebijakan fiskal, yaitu kebijakan fiskal yang bersifat ekpansif dan kebijakan fiskal yang bersifat kontraktif.
  • Kebijakan Fiskal Ekspansif      : Penambahan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Penambahan Pembayaran Transfer atau Subsidi, dan Pengurangan Potongan Pajak. 
  • Kebijakan Fiskal Kontraktif     : Pengurangan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah, Pengurangan Pembayaran Transfer atau Subsidi, dan Peningkatan Potongan Pajak.Akibat adanya Kebijakan Fiskal Ekspansif dan Kontraktif maka keadaan keseimbangan di Pasar Barang dan Jasa mengalami perubahan. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan pergeseran kurva IS.
    Kebijakan Moneter 
    merupakan kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral. Ada dua akibat kebijakan moneter, yaitu kebijakan moneter yang bersifat ekpansif dan kebijakan moneter yang bersifat kontraktif.
    • Kebijakan Moneter Ekspansif (melalui penambahan jumlah uang beredar)            : Pembelian Surat Berharga, Pengurangan Cadangan Minimum, dan Pengurangan Tingkat Bunga Pinjaman. 
    • Kebijakan Moneter Kontraktif (melalui pengurangan jumlah uang beredar) : Penjualan Surat Berharga, Penambahan Cadangan Minimum, dan Penambahan Tingkat Bunga Pinjaman. 
    • Akibat adanya Kebijakan Moneter Ekspansif dan Kontraktif maka keadaan keseimbangan di Uang mengalami perubahan. Perubahan tersebut ditunjukkan dengan pergeseran kurva LM.
    Keseimbangan Kurva IS-LM dikarenakan Kebijakan Fiskal dan Moneter

    Kebijakan Fiskal 

    Ket:
    Peningkatan Goverment Spending sebesar ∆G akan mendorong kenaikan income (dari Y1-Y2), hal tersebut secara simultan akan menggeser kurva IS, diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga dari r1 menjadi r2 akibatnya, ekuilibrium kurva IS-LM bergeser dari E ke E'.

    Kebijakan Moneter
    Ket: 
    Penurunan jumlah uang beredar dari Y1 menjadi Y5 berakibat pada kenaikan tingkat suku bunga dari r1 menjadi r5. Hal ni akan diikuti pergeseran kurva LM ke kiri secara sejajar menjadi LM" , sekaligus mengubah ekuilibrium kurva IS-LM dari E menjadi En

    No comments:

    Post a Comment

    SOAL UAS GENAP EKONOMI MAKRO

    Kebijakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan Inflasi dan pengangguran? Jawaban Pengangguran dan inflasi merupakaan permasalahan ekonomi...