Search This Blog

Tuesday, October 16, 2018

TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

1.  Teori Perdagangan Internasional (Merkantilisme Klasik)
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya aset atau modal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting. Ajaran merkantilisme dominan sekali diajarkan di seluruh sekolah Eropa pada awal periode modern (dari abad ke-16 sampai ke-18, era dimana kesadaran bernegara sudah mulai timbul). Peristiwa ini memicu, untuk pertama kalinya, intervensi suatu negara dalam mengatur perekonomiannya yang akhirnya pada zaman ini pula sistem kapitalisme mulai lahir. Kebutuhan akan pasar yang diajarkan oleh teori merkantilisme akhirnya mendorong terjadinya banyak peperangan dikalangan negara Eropa dan era imperialisme Eropa akhirnya dimulai. Sistem ekonomi merkantilisme mulai menghilang pada akhir abad ke-18, seiring dengan munculnya teori ekonomi baru yang diajukan oleh Adam Smith dalam bukunya The Wealth of Nations, ketika sistem ekonomi baru diadopsi oleh Inggris, yang notabene saat itu adalah negara industri terbesar di dunia.

a. Pandangan Aliran Merkantilisme tentang Perdagangan Internasional

Merkantilisme pada prinsipnya merupakan suatu paham yang menganggap bahwa penimbunan uang, atau logam mulia yang akan ditempa menjadi uang emas ataupun perak haruslah dijadikan tujuan utama kebijakan nasional. Pada saat merkantilisme lahir, sistem masyarakat pada saat itu berdasarkan feodalisme. Sistem feodal pada dasarnya menanggapi kebutuhan penduduk akan perlindungan
terhadap gangguan perampok. Jaminan keselamatan tersebut diberikan oleh para raja terhadap para bangsawan, kerabat, dan bawahannya. Sistem inilah yang melahirkan tuan tanah, bangsawan, kaum petani, dan para vassal yaitu raja-raja kecil yang diharuskan untuk membayar upeti terhadap raja besar. Ketika merkantilisme mulai berkembang, sistem feodalisme yang usang sedikit demi sedikit mulai terkikis, hak-hak istimewa yang dimiliki oleh para tuan tanah dan para bangsawan mulai dihapus, lapisan-lapisan sosial yang melekat pada sistem feodal mulai dihilangkan, cara produksi dan distribusi gaya feodal pun mulai ditinggalkan.

b.Teori Klasik
Keunggulan Mutlak Adam Smith (Absolute Advantage / Absolute Cost)
Adam Smith mengajukan teori perdagangan internasional yang dikenal dengan teori keunggulan absolut. Ia berpendapat bahwa jika suatu negara menghendaki adanya persaingan, perdagangan bebas dan spesialisasi di dalam negeri, maka hal yang sama juga dikehendaki dalam hubungan antar bangsa. Karena hal itu ia mengusulkan bahwa sebaiknya semua negara lebih baik berspesialisasi dalam komoditi-komoditi di mana ia mempunyai keunggulan yang absolut dan mengimpor saja komoditi-komoditi lainnya.

Teori keunggulan komparatif 
Dikemukakan oleh David Ricardo yang merupakan seorang pakar ekonomi politik Inggris. Ia lahir pada tahun 1772 dan meninggal pada 11 September 1823 pada umur 51 Tahun. Bersama dengan Adam Smith, JS. Mills dan Thomas Malthus ia merupakan ahli ekonomi yang paling berpengaruh dalam mencetuskan teori ekonomi klasik mengenai perdagangan internasional. Pemikiran Ricardo yang paling berpengaruh pada ekonomi klasik ialah teori keunggulan komparatif dan teori nilaiTeori Keunggulan Komparatif
Menurut Ricardo melalui teori keunggulan komparatif bahwa sebuah negara harus memusatkan kegiatan  perekonomiannya terhadap industri-industri yang menjadi keunggulan komparatif secara internasional. Selain itu, negara juga harus melakukan perdagangan internasional dengan negara lain untuk memperoleh barang-barang yang tidak diproduksi secara nasional sebagaimana teori perdagangan internasional menurut para ahli . Pada intinya pemikiran Ricardo ini menekankan pada spesialisasi industri ekstrem dalam sebuah negara dan memberdayakan industri nasional yang menguntungkan dan berdaya saing tinggi. 
Teori perdagangan modern

Teori modern dalam perdagangan internasional muncul sebagai reaksiterhadap teori klasik yang mendapat kritik tajam dan pukulan hebat terutama denganmunculnya depresiasi yang cukup besar pada tahun 1930-an. Teori modern diajukanoleh Bertil Ohlin pada tahun 1933 dan selanjutnya dikembangkan oleh Eli Heckscher,kemudian dikenal sebagai teori H-O (Heckscher-Ohlin). Bahkan, kemudian setelah

Teori H-O mencoba mengadakan modifikasi terhadap teori klasik untukmengkaji lebih lanjut akan faktor-faktor yang menentukan adanhya keuntungankomparatif. Modifikasi yang dilakukan oleh teori H-O meliputi antara lain :

1.    Pengaruh biaya transportasi yang dalam teori klasik dianggap tidak ada ataunol.
2.    Pemakaian tiga faktor produksi neoklasik; tanah, modal dan tenaga kerjasebagai ganti tenaga kerja saja karena itu mengubah konsep keuntungan alamidan keuntungan yang dikembangkan.
3.    Pemberian arti biaya sebagai harga faktor-faktor produksi dalam uang sebagaipengganti teori nilai berdasarkan tenaga kerja.
4.    Menitikberatkan pentingnya pengertian tentang produk yang salingketergantungan dan pasar serta harga faktor produksi lain yang mendorongperdagangan. Sehingga memberikan jangkauan analisa yang jauh lebih luasdibandingkan teori klasik yang lebih menitikberatkan pada perdaganganbarter.
5.    Pernyataan bahwa perdagangan akan mempengaruhi harga-harga yang harusdibayar untuk berbagai faktor produksi yang dipakai dalam menghasilkanbarang-barang yang diekspor. Jadi, asumsi bahwa distribusi pendapatan konstan tidak lagi digunakan.

No comments:

Post a Comment

SOAL UAS GENAP EKONOMI MAKRO

Kebijakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan Inflasi dan pengangguran? Jawaban Pengangguran dan inflasi merupakaan permasalahan ekonomi...