Analisis AD-AS merupakan analisis
keseimbangan ekonomi negara dalam keadaan harga yang mengalami perubahan.
Definisi Penawaran Agregat
(Aggregate Supply-AS) adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu
negara pada suatu tahun tertentu. Pada perekonomian terbuka, penawaran agregat
meliputi pendapatan nasional-atau barang dan jasa yang dikeluarkan di dalam
negeri, ditambah dengan barang dan jasa yang diimpor.
Penawaran agregat adalah penawaran
barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu negara.
Definisi Permintaan Agregat
(Aggregate Demand-AD) adalah tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam
perekonomian pada berbagai tingkat harga.
Pengeluaran agregat menggambarkan
tentang hubungan antara pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian
dengan pendapatan nasional. Konsep pengeluaran agregat, berlaku pada harga
tetap, sedangkan permintaan agregat berlaku pada harga yang berubah.
DARI ANALISIS KEYNESIAN SEDERHANA KE ANALISIS AD-AS
Perbedaan Teori Klasik dan Teori Keynes
Pandangan Klasik: Perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh.
Hukum Say (Pandangan Jean Baptish Say): “Supply creates its own demand” – Penawaran dengan sendirinya menciptakan permintaan. Maksudnya: dalam perekonomian terdapat cukup banyak permintaan, dan oleh karena itu, setiap jenis barang yang diproduksikan akan dapat terjual di pasar. Wujudnya permintaan agregat yang cukup besar ini akan menjamin terciptanya tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi yang menggunakan semua faktor produksi yang tersedia.
Pandangan Klasik: Perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh.
Hukum Say (Pandangan Jean Baptish Say): “Supply creates its own demand” – Penawaran dengan sendirinya menciptakan permintaan. Maksudnya: dalam perekonomian terdapat cukup banyak permintaan, dan oleh karena itu, setiap jenis barang yang diproduksikan akan dapat terjual di pasar. Wujudnya permintaan agregat yang cukup besar ini akan menjamin terciptanya tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi yang menggunakan semua faktor produksi yang tersedia.
Dalam masyarakat yang ekonominya
selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh, tingkat kegiatan ekonomi dan
pendapatan nasional ditentukan oleh kemampuan negara tsb untuk menggunakan
faktor produksi yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa.
Penentuan produksi nasional
dinyatakan : Y = (f(K,L,Q,T)
Keterangan :
Y: pendapatan
nasional yang diwujudkan dalam perekonomian
K: jumlah
barang modal yang tersedia
L: jumlah
tenaga kerja & kemampuan tenaga kerja yg tersedia
Q: jumlah
kekayaan alam yang telah dikembangkan dan digunakan
T: tingkat teknologi
yang digunakan dalam kegiatan produksi
Ahli2 Ekonomi Klasik berkeyakinan : Segi Penawaran adalah
sangat penting peranannya dalam menentukan kegiatan ekonomi dan pendapatan
nasional sesuatu negara.
Pandangan Keynes :
- Tingkat permintaan efektif (effective demand) yaitu pengeluaran agregat (permintaan efektif pada harga tetap) dan permintaan agregat (permintaan efektif pada berbagai tingkat harga) akan menentukan sejauh mana produksi nasional akan diwujudkan dalam ekonomi dan kesempatan kerja akan dicapai.
- Dalam perekonomian, kesempatan kerja penuh tidak akan selalu dapat dicapai.
Pandangan Ahli Ekonomi Klasik:
“Money is neutral” maksudnya uang tidak dapat memengaruhi
kegiatan ekonomi. Pendapatan nasional tidak dapat ditambah. Apabila jumlah uang
dalam ekonomi bertambah, perubahan ini tidak dapat menaikkan pendapatan
nasional. Pertambahan tersebut hanya
akan meningkatkan harga-harga barang dalam perekonomian (sebagai ‘Teori
Kuantitas’.
Pandangan Keynes :
“Uang tidak netral” artinya perubahan2 dalam jumlah uang
dalam ekonomi dapat memengaruhi kegiatan perekonomian.
2 Aspek yang berbeda : (a) penentuan suku bunga, dan (b)
efek perubahan jumlah uang dalam ekonomi (jumlah penawaran uang) kepada
kegiatan ekonomi.
Klasik: (a) Suku bunga ditentukan oleh tabungan yang
tersedia dalam masyarakat dan permintaan dana modal untuk investasi. (b) uang
tidak dapat memengaruhi kegiatan ekonomi dan produksi nasional (Kesempatan
kerja penuh sudah tercapai).
Keynes : (a) Suku bunga ditentukan oleh penawaran uang
dan permintaan uang. (b) Perubahan jumlah uang akan dapat memengaruhi kegiatan
ekonomi (kesempatan kerja penuh jarang dapat dicapai). Hubungan antara
perubahan jumlah uang dan kegiatan ekonomi akan melalui proses berikut:
- Perubahan jumlah uang akan memengaruhi suku bunga. Apabila jumlah uang bertambah, suku bunga akan turun.
- Penurunan suku bunga akan menambah investasi dalam perekonomian.
- Pertambahan dalam investasi akan menambah pengeluaran agregat dan selanjutnya pertambahan pengeluaran agregat akan menambah pendapatan nasional.
PERKEMBANGAN ANALISIS AD-AS
Pandangan Pokok Teori Makroekonomi Keynesian
- Peranan pengeluaran agregat
- Penentuan suku bunga dan peranan uang
- Peranan pemerintah dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu tahun tertentu.
Peranan Pengeluaran Agregat
Analisis Keynesian sederhana menunjukkan bahwa
pengeluaran agregat yang akan menentukan sejauh mana kegiatan ekonomi,
pendapatan nasional, dan kesempatan kerja akan diwujudkan dalam suatu
waktu/tahun tertentu (analisisnya belum memperhatikan faktor tentang efek
perubahan suku bunga dan efek perubahan tingkat harga terhadap kegiatan ekonomi dalam suatu negara).
Analisis Keynes merupakan analisis jangka pendek yang
memperhatikan perubahan kegiatan ekonomi sebagai akibat dari perubahan
pengeluaran agregat. Dalam analisis tidak diperhatikan mengenai perkembangan
teknologi dan perubahan kualitas faktor produksi. Jumlah dan kualitas faktor
produksi dianggap tetap.
Apabila pengeluaran agregat bertambah, maka kegiatan
ekonomi, produksi nasional, dan kesempatan kerja akan meningkat. Peningkatan kesempatan kerja akan mengurangi
pengangguran.
Peranan Uang dan Suku Bunga
Mekanisme Transmisi:
a) Efek perubahan
penawaran uang terhadap suku bunga;
b) Efek perubahan
suku bunga terhadap investasi
c) Efek perubahan
investasi terhadap pengeluaran agregat dan pendapatan nasional.
Peranan Kebijakan Pemerintah
Dampak bekerjanya pasar bebas tanpa campur tangan
pemerintah: (a) ekonomi sukar untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh,
dan (b) terdapat perubahan yang besar dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke
waktu.
Keynesian: Perlunya campur tangan pemerintah dalam usaha
untuk mencapai tingkat kesempatan penuh tanpa inflasi à kebijakan fiskal dan
moneter.
ANALISIS AD-AS MENURUT PANDANGAN KLASIK
Secara
grafis adalah sbb:
Pada saat
perekonomian mencapai kesempatan kerja penuh, maka apabila permintaan agregat
bertambah/meningkat yaitu dari ADo ke AD1 dan AD2
efeknya adalah tingkat harga akan meningkat dari Po ke P1
dan P2 dan pendapatan nasional tetap sebesar YF.
BENTUK ANALISIS AD-AS MASA KINI
Kurva SRAS atau kurva AS adalah
kurva yang terus menerus melengkung ke atas dan memotong garis tegak pada YF. Setelah itu kurva AS menjadi semakin tinggi
tingkat kenaikannya. Kurva SRAS
menunjukkan (a) apabila tingkat harga adalah PF maka perekonomian
akan mencapai kesempatan kerja penuh (oleh karena itu, perusahaan2
akan menghasilkan output yang bernilai YF); (b) apabila harga yang
berlaku adalah P1 output yg ditawarkan perusahaan hanyalah bernilai
Y1, dan pengangguran berlaku; dan (c) pada harga P2 nilai
output negara adalah Y2, yaitu lebih tinggi dari YF, oleh
karena perusahaan mampu menghasilkan lebih banyak. Nilai Y1, Y2,
dan YF adalah pada harga tetap. Maka output Y2 lebih
besar dibandingkan dengan Y1 dan YF. Hal ini menimbulkan
pertanyaan: mungkinkah suatu perekonomian menghasilkan output nasional yang
melebihi output pada kesempatan kerja penuh?
Jawabannya: mungkin! Karena secara definisi kesempatan kerja penuh
tercapai pada tingkat pengangguran yang rendah (pada 4-5%). Dengan demikian apabila YF
dicapai, pengangguran masih berlaku dan dapat digunakan untuk menambah
pendapatan nasional riil. Pada
pendapatan nasional Y2, tingkat pengangguran telah menurun (menjadi
2-3%).
KURVA PERMINTAAN AGREGAT - AD
Misalnya pada mulanya tercapai
suatu keseimbangan Y = AE. Bagaimana jika harga meningkat dari Po
menjadi P1?
- Apakah efek kenaikan harga terhadap pendapatan riil?
- Apakah efek kenaikan harga terhadap suku bunga?
Kenaikan harga menyebabkan pendapatan
riil masyarakat menurun, dan seterusnya menyebabkan nilai riil konsumsi rumah
tangga juga menurun. Selanjutnya, inflasi akan menaikkan suku bunga dan
kenaikan ini akan mengurangi investasi. Kesimpulan: kenaikan harga
menyebabkan nilai riil pengeluaran agregat menurun, dan menurunkan pendapatan
nasional riil pada keseimbangan.
Perhatikan Gambar X. Gambar
a. Menunjukkan perubahan keseimbangan sebagai akibat dari kenaikan harga.
Gambar b. Menunjukkan kurva AD yang dibentuk berdasarkan perubahan keseimbangan
pd Gambar a.
Misalkan pada harga Po,
pengeluaran agregat sebesar AE(Po). Keseimbangan dicapai pada titik
Eo dan pada pendapatan nasional Yo.
Kenaikan harga dari Po
ke P1 menyebabkan pengeluaran agregat riil menurun dari AE(Po)
menjadi AE(P1). Perubahan ini menyebabkan keseimbangan baru,
yaitu pada titik E1, dan pendapatan nasional pada keseimbangan
menurun menjadi Y1.
Sifat Utama
Kurva AD
Kurva AD merupakan suatu kurva
yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah, artinya semakin rendah tingkat
harga, semakin besar permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.
Tingkat Harga dan Pengeluaran
Rumah Tangga
Semakin rendah tingkat harga,
semakin banyak barang dan jasa yang dapat dibeli à Nilai riil pengeluaran
agregat akan semakin meningkat apabila tingkat harga semakin rendah.
Tingkat Harga, Suku Bunga dan
Investasi
Bila harga stabil atau tingkat
inflasi rendah,maka suku bunga cenderung rendah. Semakin tinggi inflasi,
suku bunga cenderung semakin tinggi. Semakin tinggi suku bunga akan
menyebabkan penurunan dalam investasi. Penurunan investasi menyebabkan
penurunan pengeluaran agregat.
Harga naik à suku bunga naik Ã
investasi turun à pengeluaran agregat turun à pendapatan nasional riil turun.
Tingkat Harga, Ekspor dan Impor
Apabila barang-barang dalam suatu
negara adalah relatif lebih murah, ekspor akan meningkat dan impor berkurang.
- Kenaikan harga akan menurunkan ekspor neto (ekspor dikurangi impor)
- Pengurangan ekspor neto akan menurunkan pengeluaran agregat dan pendapatan nasional riil.
Efek Pertambahan Komponen Pengeluaran Agregat
Komponen
Pengeluaran Agregat yaitu C, I, G, dan X (tidak termasuk impor). Pertambahan
komponen tsb efeknya kepada pengeluaran agregat dan pendapatan nasional adalah
sama, yaitu:
∆Y = Multiplier
x ∆AE
∆AE dapat
berupa pertambahan salah satu dari C, I, G,& X.
Misalnya pertambahan
investasi pada Gambar X di atas, pengeluaran agregat mula-mula adalah AE(Po)
dan kenaikan investasi sebesar ∆I akan menggeser pengeluaran agregat menjadi AE1(Po). Dengan kata lain, pertambahan investasi akan
menambah pendapatan nasional dari Yo menjadi Y1, dan
tingkat harga tidak berubah, yaitu sebesar Po.
Kenaikan
investasi menggeser keseimbangan dari Eo ke E1 pada harga
Po. Jarak AB = YoY1 dan nilai YoY1 atau ∆Y
adalah multiplier x ∆I. Jadi, jarak antara ADo dan AD1 =
multiplier x ∆I
Misalkan pemerintah menaikkan
pajak. Pajak yang bertambah mengurangi
pendapatan disposibel dan pada akhirnya konsumsi rumah tangga akan turun,
berkurang sebanyak ∆C = MPC x ∆T. Pengurangan
konsumsi rumah tangga menurunkan pengeluaran agregat dari AE(Po)
menjadi AE1(Po).
Sebagai akibatnya keseimbangan bergeser dari Eo ke E1
dan pendapatan nasional riil menurun menjadi Y1.
KURVA PENAWARAN AGREGAT-AS
Ciri-ciri
Kurva AS
- Pada saat tingkat pengangguran masih tinggi, kurva penawaran agregat AS relatif landai. Artinya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga yang relatif tetap, karena (a) tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapasitasnya yang optimum, dan (b) upah masih relatif tetap. Tahap ini tergambar pada bagian AB dari kurva AS.
- Dari titik B hingga titik C, kurva AS bertambah tingkat kenaikannya. Penyebabnya adalah pengangguran sudah semakin menurun dan kapasitas pabrik-pabrik sudah mencapai optimum.
- Sesudah tingkat kesempatan kerja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.
Faktor2 yang Memengaruhi Bentuk Kurva AS
- Ciri-ciri fungsi produksi
- Ciri-ciri pasaran tenaga kerja
Efek
Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
Perusahaan untuk memroduksi barang dan
jasa membutuhkan faktor2 produksi: tenaga kerja, tanah, modal, dan
keahlian kewirausahaan.
Dalam jangka pendek, tanah, modal,
teknologi, dan keahlian kewirausahaan dianggap tetap, dan yang variabel
hanya tenaga kerja.
Fungsi produksi : Q = f(L)
Artinya: jumlah output atau nilai produksi
riil ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan.
Fungsi produksi jangka pendek tersebut
dipengaruhi oleh “Hukum Tambahan Hasil yang semakin berkurang”.
Apabila tenaga kerja yang digunakan
perusahaan semakin banyak, maka biaya produksi per unit akan semakin
meningkat. Oleh karena itu, perusahaan akan menambah produksi dan
penawarannya hanya pada keadaan di mana harga semakin meningkat apabila output
ditambah.
Kurva AS yang melengkung ke atas
tersebut, menggambarkan ciri hubungan sbb: semakin tinggi tingkat harga
semakin besar jumlah barang yang diproduksikan dan ditawarkan para pengusaha.
Dalam pasar persaingan sempurna
ditunjukkan bahwa kurva MC di atas kurva AVC yang minimum adalah kurva
penawaran perusahaan (lihat bagian ABC dari kurva MC).
Penawaran agregat merupakan gabungan
kurva penawaran perusahaan2 dalam perekonomian.
Peranan
Tenaga Kerja dan Kurva Penawaran Agregat
Upah dianggap tetap berbagai tingkat
penggunaan tenaga kerja, dan hal ini benar untuk kegiatan suatu perusahaan
dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam pasar tenaga kerja yang
bersifat persaingan sempurna, tingkat upah ditentukan oleh permintaan tenaga
kerja (kurva DL pada Gambar di bawah ini) dan penawaran tenaga kerja
(kurva SL). Semakin tinggi
kesempatan kerja, semakin tinggi tingkat upah yang diterima para pekerja. Upah yang semakin tinggi ini akan menaikkan
biaya produksi, maka untuk tetap memperoleh keuntungan dan dapat meneruskan
operasinya, penawaran agregat dalam ekonomi hanya akan ditingkatkan oleh
perusahaan2 apabila tingkat harga semakin tinggi. Dan semakin tinggi
tingkat harga semakin banyak pendapatan nasional riil.
Tingkat Pengangguran dan Tingkat Kenaikan Upah
Kurva Phillips : kurva yang
menerangkan ciri hubungan antara tingkat kenaikan upah dan tingkat
pengangguran, serta hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat
pengangguran.
Terdapat satu hubungan yang negatif antara kenaikan tingkat upah
dengan tingkat pengangguran.
CATATAN:
PERANAN PERMINTAAN AGREGAT
DALAM KEGIATAN EKONOMI
Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya
peranan dari pengeluaran agregat ke atas jumlah barang dan jasa yang akan
diproduksikan oleh sektor perusahaan di dalam menentukan tingkat kegiatan
ekonomi. Keynes lebih banyak
memperhatikan aspek permintaan, yaitu menganalisis peranan dari permintaan
berbagai golongan masyarakat di dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang
akan dicapai oleh suatu perekonomian.
Pada hakekatnya analisis Keynes berpendapat
bahwa tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh besarnya permintaan
efektif, yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang
dan jasa yang diminta tsb, yang wujud dalam perekonomian.
Bertambah besar permintaan efektif yang wujud
dalam perekonomian, bertambah besar pula tingkat produksi yang akan dicapai
oleh sektor perusahaan. Keadaan ini
dengan sendirinya akan menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi,
pertambahan penggunaan tenaga kerja, dan pertambahan penggunaan faktor-faktor
produksi.
Analisis Keynes merupakan suatu analisis jangka
pendek. Ini artinya analisisnya
memisalkan bahwa jumlah maupun kemampuan dari faktor-faktor produksi tidak
mengalami pertambahan. Oleh karena itu, apabila kegiatan ekonomi bertambah
tinggi dan lebih banyak faktor produksi digunakan, pengangguran tenaga kerja
dan faktor produksi lainnya akan berkurang.
Dengan demikian tingkat penggunaan tenaga kerja dalam perekonomian
bergantung pada besarnya permintaan efektif yang tercipta dalam perekonomian. Makin besar permintaan efektif, makin kecil jurang
antara tingkat kegiatan ekonomi yang tercapai dan tingkat kegiatan ekonomi pada
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Akibatnya
tingkat pengangguran akan menjadi semakin rendah.
Keynes dalam analisisnya membagi permintaan
agregat ke dalam pengeluaran konsumsi rumah tangga dan penanaman modal
(investasi) oleh para pengusaha (sebenarnya masih ada pengeluaran
pemerintah dan ekpor).
Konsumsi
Rumah Tangga
Konsumsi RT bergantung pada pendapatannya.
Semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran konsumsinya.
Keynes : rasio antara pengeluaran konsumsi pd
suatu tingkat pendapatan tertentu dengan pendapatan itu sendiri disebut Kecondongan
mengkonsumsi (marginal propensity to consume). Jika kecondongan mengkonsumsi rendah, maka
semakin rendah pendapatan masyarakat yang akan digunakan untuk konsumsi.
Kecondongan mengkonsumsi yang rendah,
menyebabkan jurang antara produksi nasional pada penggunaan tenaga kerja penuh
dan pengeluaran agregat yang sebenarnya menjadi bertambah lebar (Catatan : Y =
C + S dan Y = C + I).
Agar penggunaan tenaga kerja penuh dapat
dicapai, perlulah para pengusaha menaikkan jumlah investasi sebesar “perbedaan”
antara produksi nasional pada penggunaan tenaga kerja penuh dan pengeluaran
konsumsi rumah tangga pada penggunaan tenaga kerja penuh.
Menurut Keynes: untuk mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh perlulah investasi perusahaan mencapai tingkat I
= S. Keadaan seperti itu jarang terjadi,
dan oleh karena itu, pengangguran terjadi.
Investasi
Seorang pengusaha akan menanamkan modalnya
apabila hasil dari investasinya lebih tinggi dari suku bunga. Dalam suatu perekonomian, besarnya jumlah
investasi yang akan ditanam oleh pengusaha bergantung pada tingkat pengembalian
modal dari nilai investasi lebih besar dari suku bunga.
Pengeluaran
Pemerintah
Pemerintah bukan saja berfungsi mengatur
kegiatan perekonomian, tetapi juga dapat memengaruhi tingkat pengeluaran
agregat dalam perekonomian.
Di satu pihak kegiatan pemerintah melalui
pemungutan pajak akan mengurangi perbelanjaan agregat, akan tetapi pajak tsb
akan dibelanjakan lagi oleh pemerintah, dan langkah tsb akan meningkatkan
pengeluaran agregat.
Ekspor
Ahli ekonomi klasik telah lama menunjukkan bahwa
ekspor dapat memperluas pasar (contoh: sumbangan ekspor karet dan minyak mentah
kepada ekonomi Indonesia), dan memungkinkan negara yang mengekspor memperoleh
dana untuk mengimpor barang lain, termasuk barang modal yang akan mengembangkan
perekonomian tersebut lebih lanjut.
Perkembangan ekspor yang pesat menyebabkan
pertambahan yang pesat dalam perbelanjaan agregat, yang pada akhirnya akan
menimbulkan pertumbuhan pendapatan nasional (dan pertumbuhan ekonomi) yang
pesat.
Tabel 1. Pengeluaran
Agregat dan Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara
PENENTUAN SUKU BUNGA MENURUT
KEYNES:
Suku bunga ditentukan oleh
permintaan dan penawaran uang.
Bank Sentral (BI) dan sistem
per-bank-kan adalah institusi yang akan menentukan besarnya penawaran uang pada
suatu waktu tertentu. Sementara itu,
permintaan uang ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang.
Kurva penawaran uang berbentuk tegak
lurus karena penawaran uang tidak ditentukan oleh suku bunga. Bank Sentral akan menyediakan uang sesuai
dengan yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, besarnya tidak bergantung
pada suku bunga. Sebaliknya suku bunga
sangat memengaruhi permintaan uang.
Kalau suku
bunga dan tingkat pengembalian modal rendah, masyarakat lebih suka memegang
uang daripada menginvestasikannya. Oleh
karena itu, semakin rendah suku bunga, semakin besar jumlah uang yang diminta
(dipegang atau disimpan) masyarakat. Kurva permintaan uang MD, menurun dari
kiri atas ke kanan bawah.
Menurut
Keynes, keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang, yaitu MD = MS akan
menentukan tingkat suku bunga. Pada Gambar 1, kenaikan penawaran uang dari MSo
ke MS1 akan menggeser keseimbangan permintaan dan penawaran uang
dari E ke E1 dan menyebabkan suku bunga turun dari r ke r1.
No comments:
Post a Comment