Search This Blog

Wednesday, May 22, 2019

ANALISIS KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL MODEL AD-AS

Analisis AD-AS merupakan analisis keseimbangan ekonomi negara dalam keadaan harga yang mengalami perubahan.

Definisi Penawaran Agregat (Aggregate Supply-AS) adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dalam suatu negara pada suatu tahun tertentu. Pada perekonomian terbuka, penawaran agregat meliputi pendapatan nasional-atau barang dan jasa yang dikeluarkan di dalam negeri, ditambah dengan barang dan jasa yang diimpor.

Penawaran agregat adalah penawaran barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu negara.


Definisi Permintaan Agregat (Aggregate Demand-AD) adalah tingkat pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga.


Pengeluaran agregat menggambarkan tentang hubungan antara pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian dengan pendapatan nasional. Konsep pengeluaran agregat, berlaku pada harga tetap, sedangkan permintaan agregat berlaku pada harga yang berubah.

DARI ANALISIS KEYNESIAN SEDERHANA KE ANALISIS  AD-AS

Perbedaan Teori Klasik dan Teori Keynes 
Pandangan Klasik: Perekonomian selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. 
Hukum Say (Pandangan Jean Baptish Say): “Supply creates its own demand” – Penawaran dengan sendirinya menciptakan permintaan. Maksudnya: dalam perekonomian terdapat cukup banyak permintaan, dan oleh karena itu, setiap jenis barang yang diproduksikan akan dapat terjual di pasar.  Wujudnya permintaan agregat yang cukup besar ini akan menjamin terciptanya tingkat kegiatan ekonomi yang tinggi yang menggunakan semua faktor produksi yang tersedia.

Dalam masyarakat yang ekonominya selalu mencapai tingkat kesempatan kerja penuh, tingkat kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional ditentukan oleh kemampuan negara tsb untuk menggunakan faktor produksi yang tersedia untuk memproduksi barang dan jasa.

Penentuan produksi nasional dinyatakan : Y = (f(K,L,Q,T)

Keterangan : 
Y: pendapatan nasional yang diwujudkan dalam perekonomian
K: jumlah barang modal yang tersedia
L: jumlah tenaga kerja & kemampuan tenaga kerja yg tersedia
Q: jumlah kekayaan alam yang telah dikembangkan dan digunakan
T: tingkat teknologi yang digunakan dalam kegiatan produksi

Ahli2 Ekonomi Klasik berkeyakinan : Segi Penawaran adalah sangat penting peranannya dalam menentukan kegiatan ekonomi dan pendapatan nasional sesuatu negara.

Pandangan Keynes :
  1. Tingkat permintaan efektif (effective demand) yaitu pengeluaran agregat (permintaan efektif pada harga tetap) dan permintaan agregat (permintaan efektif pada berbagai tingkat harga) akan menentukan sejauh mana produksi nasional akan diwujudkan dalam ekonomi dan kesempatan kerja akan dicapai.
  2. Dalam perekonomian, kesempatan kerja penuh tidak akan selalu dapat dicapai.

Pandangan Ahli Ekonomi Klasik:

“Money is neutral” maksudnya uang tidak dapat memengaruhi kegiatan ekonomi. Pendapatan nasional tidak dapat ditambah. Apabila jumlah uang dalam ekonomi bertambah, perubahan ini tidak dapat menaikkan pendapatan nasional.  Pertambahan tersebut hanya akan meningkatkan harga-harga barang dalam perekonomian (sebagai ‘Teori Kuantitas’.
Pandangan Keynes :
“Uang tidak netral” artinya perubahan2 dalam jumlah uang dalam ekonomi dapat memengaruhi kegiatan perekonomian.
2 Aspek yang berbeda : (a) penentuan suku bunga, dan (b) efek perubahan jumlah uang dalam ekonomi (jumlah penawaran uang) kepada kegiatan ekonomi.
Klasik: (a) Suku bunga ditentukan oleh tabungan yang tersedia dalam masyarakat dan permintaan dana modal untuk investasi. (b) uang tidak dapat memengaruhi kegiatan ekonomi dan produksi nasional (Kesempatan kerja penuh sudah tercapai).
Keynes : (a) Suku bunga ditentukan oleh penawaran uang dan permintaan uang. (b) Perubahan jumlah uang akan dapat memengaruhi kegiatan ekonomi (kesempatan kerja penuh jarang dapat dicapai). Hubungan antara perubahan jumlah uang dan kegiatan ekonomi akan melalui proses berikut:
  1. Perubahan  jumlah uang akan memengaruhi suku bunga.  Apabila jumlah uang bertambah, suku bunga akan turun.
  2. Penurunan suku bunga akan menambah investasi dalam perekonomian.
  3. Pertambahan dalam investasi akan menambah pengeluaran agregat dan selanjutnya pertambahan pengeluaran agregat akan menambah pendapatan nasional.

PERKEMBANGAN ANALISIS AD-AS
Pandangan Pokok Teori Makroekonomi Keynesian

  1. Peranan pengeluaran agregat
  2. Penentuan suku bunga dan peranan uang
  3. Peranan pemerintah dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi dalam suatu tahun tertentu.
Peranan Pengeluaran Agregat 
Analisis Keynesian sederhana menunjukkan bahwa pengeluaran agregat yang akan menentukan sejauh mana kegiatan ekonomi, pendapatan nasional, dan kesempatan kerja akan diwujudkan dalam suatu waktu/tahun tertentu (analisisnya belum memperhatikan faktor tentang efek perubahan suku bunga dan efek perubahan tingkat harga terhadap kegiatan  ekonomi dalam suatu negara).
Analisis Keynes merupakan analisis jangka pendek yang memperhatikan perubahan kegiatan ekonomi sebagai akibat dari perubahan pengeluaran agregat. Dalam analisis tidak diperhatikan mengenai perkembangan teknologi dan perubahan kualitas faktor produksi. Jumlah dan kualitas faktor produksi dianggap tetap.
Apabila pengeluaran agregat bertambah, maka kegiatan ekonomi, produksi nasional, dan kesempatan kerja akan meningkat.  Peningkatan kesempatan kerja akan mengurangi pengangguran.

Peranan Uang dan Suku Bunga

Mekanisme Transmisi:
a)  Efek perubahan penawaran uang terhadap suku bunga;
b)  Efek perubahan suku bunga terhadap investasi
c)  Efek perubahan investasi terhadap pengeluaran agregat dan pendapatan nasional.

Peranan Kebijakan Pemerintah
Dampak bekerjanya pasar bebas tanpa campur tangan pemerintah: (a) ekonomi sukar untuk mencapai tingkat kesempatan kerja penuh, dan (b) terdapat perubahan yang besar dalam kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu.
Keynesian: Perlunya campur tangan pemerintah dalam usaha untuk mencapai tingkat kesempatan penuh tanpa inflasi à kebijakan fiskal dan moneter.

ANALISIS AD-AS MENURUT PANDANGAN KLASIK

Secara grafis adalah sbb: 
Pada saat perekonomian mencapai kesempatan kerja penuh, maka apabila permintaan agregat bertambah/meningkat yaitu dari ADo ke AD1 dan AD2 efeknya adalah tingkat harga akan meningkat dari Po ke P1 dan P2 dan pendapatan nasional tetap sebesar YF.   

BENTUK ANALISIS AD-AS MASA KINI



Kurva SRAS atau kurva AS adalah kurva yang terus menerus melengkung ke atas dan memotong garis tegak pada YF.  Setelah itu kurva AS menjadi semakin tinggi tingkat kenaikannya.  Kurva SRAS menunjukkan (a) apabila tingkat harga adalah PF maka perekonomian akan mencapai kesempatan kerja penuh (oleh karena itu, perusahaan2 akan menghasilkan output yang bernilai YF); (b) apabila harga yang berlaku adalah P1 output yg ditawarkan perusahaan hanyalah bernilai Y1, dan pengangguran berlaku; dan (c) pada harga P2 nilai output negara adalah Y2, yaitu lebih tinggi dari YF, oleh karena perusahaan mampu menghasilkan lebih banyak. Nilai Y1, Y2, dan YF adalah pada harga tetap. Maka output Y2 lebih besar dibandingkan dengan Y1 dan YF. Hal ini menimbulkan pertanyaan: mungkinkah suatu perekonomian menghasilkan output nasional yang melebihi output pada kesempatan kerja penuh?  Jawabannya: mungkin! Karena secara definisi kesempatan kerja penuh tercapai pada tingkat pengangguran yang rendah (pada 4-5%).  Dengan demikian apabila YF dicapai, pengangguran masih berlaku dan dapat digunakan untuk menambah pendapatan nasional riil.  Pada pendapatan nasional Y2, tingkat pengangguran telah menurun (menjadi 2-3%). 

KURVA PERMINTAAN AGREGAT - AD

Misalnya pada mulanya tercapai suatu keseimbangan Y = AE. Bagaimana jika harga meningkat dari Po menjadi P1?
  1. Apakah efek kenaikan harga terhadap pendapatan riil?
  2. Apakah efek kenaikan harga terhadap suku bunga?
Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil masyarakat menurun, dan seterusnya menyebabkan nilai riil konsumsi rumah tangga juga menurun. Selanjutnya, inflasi akan menaikkan suku bunga dan kenaikan ini akan mengurangi investasi.  Kesimpulan: kenaikan harga menyebabkan nilai riil pengeluaran agregat menurun, dan menurunkan pendapatan nasional riil pada keseimbangan.

Perhatikan Gambar X.  Gambar a. Menunjukkan perubahan keseimbangan sebagai akibat dari kenaikan harga.  Gambar b. Menunjukkan kurva AD yang dibentuk berdasarkan perubahan keseimbangan pd Gambar a.
Misalkan pada harga Po, pengeluaran agregat sebesar AE(Po). Keseimbangan dicapai pada titik Eo dan pada pendapatan nasional Yo.
Kenaikan harga dari Po ke P1 menyebabkan pengeluaran agregat riil menurun dari AE(Po) menjadi AE(P1).  Perubahan ini menyebabkan keseimbangan baru, yaitu pada titik E1, dan pendapatan nasional pada keseimbangan menurun menjadi Y1.




Sifat Utama Kurva AD
Kurva AD merupakan suatu kurva yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah, artinya semakin rendah tingkat harga, semakin besar permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.

Tingkat Harga dan Pengeluaran Rumah Tangga
Semakin rendah tingkat harga, semakin banyak barang dan jasa yang dapat dibeli à Nilai riil pengeluaran agregat akan semakin meningkat apabila tingkat harga semakin rendah.

Tingkat Harga, Suku Bunga dan Investasi
Bila harga stabil atau tingkat inflasi rendah,maka suku bunga cenderung rendah.  Semakin tinggi inflasi, suku bunga cenderung semakin tinggi.  Semakin tinggi suku bunga akan menyebabkan penurunan dalam investasi.  Penurunan investasi menyebabkan penurunan pengeluaran agregat.
Harga naik à suku bunga naik à investasi turun à pengeluaran agregat turun à pendapatan nasional riil turun.

Tingkat Harga, Ekspor dan Impor
Apabila barang-barang dalam suatu negara adalah relatif lebih murah, ekspor akan meningkat dan impor berkurang.
  1. Kenaikan harga akan menurunkan ekspor neto (ekspor dikurangi impor)
  2. Pengurangan ekspor neto akan menurunkan pengeluaran agregat dan pendapatan nasional riil.  
PERGESERAN KURVA PERMINTAAN AGREGAT AD
Efek Pertambahan Komponen Pengeluaran Agregat
Komponen Pengeluaran Agregat yaitu C, I, G, dan X (tidak termasuk impor). Pertambahan komponen tsb efeknya kepada pengeluaran agregat dan pendapatan nasional adalah sama, yaitu:  

   ∆Y = Multiplier x ∆AE

∆AE dapat berupa pertambahan salah satu dari C, I, G,& X.
Misalnya pertambahan investasi pada Gambar X di atas, pengeluaran agregat mula-mula adalah AE(Po) dan kenaikan investasi sebesar ∆I akan menggeser pengeluaran agregat menjadi AE1(Po).  Dengan kata lain, pertambahan investasi akan menambah pendapatan nasional dari Yo menjadi Y1, dan tingkat harga tidak berubah, yaitu sebesar Po.
Kenaikan investasi menggeser keseimbangan dari Eo ke E1 pada harga Po. Jarak AB = YoY1  dan nilai YoY1 atau ∆Y adalah multiplier x ∆I. Jadi, jarak antara ADo dan AD1 = multiplier x ∆I
    

Efek Kenaikan Pajak Pendapatan Terhadap Kurva AD
Misalkan pemerintah menaikkan pajak.  Pajak yang bertambah mengurangi pendapatan disposibel dan pada akhirnya konsumsi rumah tangga akan turun, berkurang sebanyak ∆C = MPC x ∆T. Pengurangan konsumsi rumah tangga menurunkan pengeluaran agregat dari AE(Po) menjadi AE1(Po).  Sebagai akibatnya keseimbangan bergeser dari Eo ke E1 dan pendapatan nasional riil menurun menjadi Y1.

   


KURVA PENAWARAN AGREGAT-AS
Ciri-ciri Kurva AS
  1. Pada saat tingkat pengangguran masih tinggi, kurva penawaran agregat AS relatif  landai.  Artinya, penambahan produksi nasional dapat dilakukan perusahaan-perusahaan pada harga yang relatif tetap, karena (a) tingkat penggunaan barang modal belum mencapai kapasitasnya yang optimum, dan (b) upah masih relatif tetap. Tahap ini tergambar pada bagian AB dari kurva AS.
  2. Dari titik B hingga titik C, kurva AS bertambah tingkat kenaikannya.  Penyebabnya adalah pengangguran sudah semakin menurun dan kapasitas pabrik-pabrik sudah mencapai optimum.
  3. Sesudah tingkat kesempatan kerja penuh kurva AS keadaannya semakin tegak.




Faktor2 yang Memengaruhi Bentuk Kurva AS
  1. Ciri-ciri fungsi produksi 
  2. Ciri-ciri pasaran tenaga kerja

Efek Hukum Tambahan Hasil yang Semakin Berkurang
Perusahaan untuk memroduksi barang dan jasa membutuhkan faktor2 produksi: tenaga kerja, tanah, modal, dan keahlian kewirausahaan.
Dalam jangka pendek, tanah, modal, teknologi, dan keahlian  kewirausahaan dianggap tetap, dan yang variabel hanya tenaga kerja.

Fungsi produksi : Q = f(L)
Artinya: jumlah output atau nilai produksi riil ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Fungsi produksi jangka pendek tersebut dipengaruhi oleh “Hukum Tambahan Hasil yang semakin berkurang”.

Apabila tenaga kerja yang digunakan perusahaan semakin banyak, maka biaya produksi per unit akan semakin meningkat.  Oleh karena itu, perusahaan akan menambah produksi dan penawarannya hanya pada keadaan di mana harga semakin meningkat apabila output ditambah.

Kurva AS yang melengkung ke atas tersebut, menggambarkan ciri hubungan sbb: semakin tinggi tingkat harga semakin besar jumlah barang yang diproduksikan dan ditawarkan para pengusaha.

Dalam pasar persaingan sempurna ditunjukkan bahwa kurva MC di atas kurva AVC yang minimum adalah kurva penawaran perusahaan (lihat bagian ABC dari kurva MC).
Penawaran agregat merupakan gabungan kurva penawaran perusahaan2 dalam perekonomian.

Peranan Tenaga Kerja dan Kurva Penawaran Agregat
Upah dianggap tetap berbagai tingkat penggunaan tenaga kerja, dan hal ini benar untuk kegiatan suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
Dalam pasar tenaga kerja yang bersifat persaingan sempurna, tingkat upah ditentukan oleh permintaan tenaga kerja (kurva DL pada Gambar di bawah ini) dan penawaran tenaga kerja (kurva SL).  Semakin tinggi kesempatan kerja, semakin tinggi tingkat upah yang diterima para pekerja.  Upah yang semakin tinggi ini akan menaikkan biaya produksi, maka untuk tetap memperoleh keuntungan dan dapat meneruskan operasinya, penawaran agregat dalam ekonomi hanya akan ditingkatkan oleh perusahaan2 apabila tingkat harga semakin tinggi. Dan semakin tinggi tingkat harga semakin banyak pendapatan nasional riil.

Tingkat Pengangguran dan Tingkat Kenaikan Upah

Kurva Phillips : kurva yang menerangkan ciri hubungan antara tingkat kenaikan upah dan tingkat pengangguran, serta hubungan antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran.

Terdapat satu hubungan yang negatif antara kenaikan tingkat upah dengan tingkat pengangguran.




CATATAN:
PERANAN PERMINTAAN AGREGAT DALAM KEGIATAN EKONOMI
Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya peranan dari pengeluaran agregat ke atas jumlah barang dan jasa yang akan diproduksikan oleh sektor perusahaan di dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi.  Keynes lebih banyak memperhatikan aspek permintaan, yaitu menganalisis peranan dari permintaan berbagai golongan masyarakat di dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai oleh suatu perekonomian.
Pada hakekatnya analisis Keynes berpendapat bahwa tingkat kegiatan ekonomi negara ditentukan oleh besarnya permintaan efektif, yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta tsb, yang wujud dalam perekonomian.
Bertambah besar permintaan efektif yang wujud dalam perekonomian, bertambah besar pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan.  Keadaan ini dengan sendirinya akan menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi, pertambahan penggunaan tenaga kerja, dan pertambahan penggunaan faktor-faktor produksi.
Analisis Keynes merupakan suatu analisis jangka pendek.  Ini artinya analisisnya memisalkan bahwa jumlah maupun kemampuan dari faktor-faktor produksi tidak mengalami pertambahan. Oleh karena itu, apabila kegiatan ekonomi bertambah tinggi dan lebih banyak faktor produksi digunakan, pengangguran tenaga kerja dan faktor produksi lainnya akan berkurang.  Dengan demikian tingkat penggunaan tenaga kerja dalam perekonomian bergantung pada besarnya permintaan efektif yang tercipta dalam perekonomian.  Makin besar permintaan efektif, makin kecil jurang antara tingkat kegiatan ekonomi yang tercapai dan tingkat kegiatan ekonomi pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.  Akibatnya tingkat pengangguran akan menjadi semakin rendah.
Keynes dalam analisisnya membagi permintaan agregat ke dalam pengeluaran konsumsi rumah tangga dan penanaman modal (investasi) oleh para pengusaha (sebenarnya masih ada pengeluaran pemerintah  dan ekpor).

Konsumsi Rumah Tangga
Konsumsi RT bergantung pada pendapatannya. Semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran konsumsinya.
Keynes : rasio antara pengeluaran konsumsi pd suatu tingkat pendapatan tertentu dengan pendapatan itu sendiri disebut Kecondongan mengkonsumsi (marginal propensity to consume).  Jika kecondongan mengkonsumsi rendah, maka semakin rendah pendapatan masyarakat yang akan digunakan untuk konsumsi.
Kecondongan mengkonsumsi yang rendah, menyebabkan jurang antara produksi nasional pada penggunaan tenaga kerja penuh dan pengeluaran agregat yang sebenarnya menjadi bertambah lebar (Catatan : Y = C + S dan Y = C + I).
Agar penggunaan tenaga kerja penuh dapat dicapai, perlulah para pengusaha menaikkan jumlah investasi sebesar “perbedaan” antara produksi nasional pada penggunaan tenaga kerja penuh dan pengeluaran konsumsi rumah tangga pada penggunaan tenaga kerja penuh.
Menurut Keynes: untuk mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh perlulah investasi perusahaan mencapai tingkat I = S.  Keadaan seperti itu jarang terjadi, dan oleh karena itu, pengangguran terjadi.

Investasi
Seorang pengusaha akan menanamkan modalnya apabila hasil dari investasinya lebih tinggi dari suku bunga.  Dalam suatu perekonomian, besarnya jumlah investasi yang akan ditanam oleh pengusaha bergantung pada tingkat pengembalian modal dari nilai investasi lebih besar dari suku bunga.
Pengeluaran Pemerintah
Pemerintah bukan saja berfungsi mengatur kegiatan perekonomian, tetapi juga dapat memengaruhi tingkat pengeluaran agregat dalam perekonomian.
Di satu pihak kegiatan pemerintah melalui pemungutan pajak akan mengurangi perbelanjaan agregat, akan tetapi pajak tsb akan dibelanjakan lagi oleh pemerintah, dan langkah tsb akan meningkatkan pengeluaran agregat.

Ekspor
Ahli ekonomi klasik telah lama menunjukkan bahwa ekspor dapat memperluas pasar (contoh: sumbangan ekspor karet dan minyak mentah kepada ekonomi Indonesia), dan memungkinkan negara yang mengekspor memperoleh dana untuk mengimpor barang lain, termasuk barang modal yang akan mengembangkan perekonomian tersebut lebih lanjut.
Perkembangan ekspor yang pesat menyebabkan pertambahan yang pesat dalam perbelanjaan agregat, yang pada akhirnya akan menimbulkan pertumbuhan pendapatan nasional (dan pertumbuhan ekonomi) yang pesat.
Tabel 1. Pengeluaran Agregat dan Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

PENENTUAN SUKU BUNGA MENURUT KEYNES:
Suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang.
Bank Sentral (BI) dan sistem per-bank-kan adalah institusi yang akan menentukan besarnya penawaran uang pada suatu waktu tertentu.  Sementara itu, permintaan uang ditentukan oleh keinginan masyarakat untuk memegang uang.

Kurva penawaran uang berbentuk tegak lurus karena penawaran uang tidak ditentukan oleh suku bunga.  Bank Sentral akan menyediakan uang sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu, besarnya tidak bergantung pada suku bunga.  Sebaliknya suku bunga sangat memengaruhi permintaan uang.
Kalau suku bunga dan tingkat pengembalian modal rendah, masyarakat lebih suka memegang uang daripada menginvestasikannya.  Oleh karena itu, semakin rendah suku bunga, semakin besar jumlah uang yang diminta (dipegang atau disimpan) masyarakat. Kurva permintaan uang MD, menurun dari kiri atas ke kanan bawah.
Menurut Keynes, keseimbangan antara permintaan dan penawaran uang, yaitu MD = MS akan menentukan tingkat suku bunga. Pada Gambar 1, kenaikan penawaran uang dari MSo ke MS1 akan menggeser keseimbangan permintaan dan penawaran uang dari E ke E1 dan menyebabkan suku bunga turun dari r ke r1.

No comments:

Post a Comment

SOAL UAS GENAP EKONOMI MAKRO

Kebijakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan Inflasi dan pengangguran? Jawaban Pengangguran dan inflasi merupakaan permasalahan ekonomi...