A. MANAJEMEN MENURUT AHLI
John D. Millet membatasi manajemen adalah suatu proses pengarahan dan pemberian
fasilitas kerja kepada orang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk
mencapai tujuan.
Millet lebih menekankan bahwa manajemen sebagai suatu proses, yaitu suatu
rangkaian aktivitas yang satu sama lain saling berurutan.
James A.F Stoner dan Charles Wankel (1986:4) memberikan batasan
manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan seluruh sumber daya
organisasi lainnya demi tercapainya tujuan organisasi.
Menurut Stoner dan Wankel bahwa poses adalah cara sistematis untuk
menjalankan suatu pekerjaan.
Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980 :3) memberikan suatu
batasan manajemen adalah sebagai suatu usaha yang dilakukan dengan bersama
individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
Untuk kepentingan pembahasan manajemen diberi bahasan sebagai berikut :
Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja
untuk mencapai tujuan.
1. Elemen sifat
Manajemen sebagai suatu seni
Yaitu sebagai suatu keahlian, kemahiran, kemampuan, dan keterampilan dalam
aplikasi ilmu pengetahuan untuk mencapai tujuan.
Manajemen sebagai suatu ilmu
Yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disistemasikan dan diorganisasikan
untuk mencapai kebenaran umum (general purposes).
2. Elemen fungsi
a. Perencanaan
Yaitu suatu proses dan rangkaian kegiatan untuk menetapkan tujuan terlebih
dahulu pada suatu jangka waktu/periode.
b. Pengorganisasian
Yaitu proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian kerja yang direncanakan
untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan.
c. Pengarahan
Yaitu suatu rangkaian kegiatan untuk
memberikan petunjuk atau instruksi dari seorang atasan kepada bawahan.
- Pemotivasian adalah suatu proses dan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang atasan dalam memberikan aspirasi.
- Komunikasi, yaitu suatu proses atau suatu kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk dapat mencapai tujuan tertentu.
- Kepemimpinan, yaitu suatu proses mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan.
d. Pengawasan, Yaitu suatu proses dan
rangkaian untuk mengusahakan agar suatu pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan dan tahapan yang harus dilalui.
3. Elemen sasaran
3. Elemen sasaran
Orang (manusia), Yaitu mereka yang telah
memenuhi syarat tertentu dan telah menjadi unsur integral dari organisasi atau
badan tempat ia bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Mekanisme kerja, Yaitu tata cara dan
tahapan yang harus dilalui orang yang mengadakan kegiatan bersama untuk
mencapai tujuan.
4. Elemen tujan
Yaitu hasil akhir yang ingin dicapai
atas suatu pelaksanaan kegiatan.
B. FILSAFAT MANAJEMEN
Secara etimologi filsafat berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari
philein dan Shopia. Philein artinya cinta dan Shopia berarti kebijakan.
Filsafat berarti cinta kebijakan Jadi pengertian filsafat secara umum sebagai
ilmu pengetahuan yang mengkaji hakikat segala sesuatu untuk memperoleh
kebenaran. Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan apa
hakikat/sari/inti/esensi segala sesuatu. Moekijat mengemukakan bahwa filsafat
adalah suatu sistem pemikiran yang menjelaskan gejala tertentu dan memberikan
serangkaian prinsip untuk memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan
pencapaian suatu tujuan tertentu (Moekijat, 1980:318). Singkatnya suatu
filsafat adalah suatu cara hidup.
Filsafat memiliki :
- Tujuan tertentu
- Beberapa nilai yang berhubungan
dengan pencapaian tujuan dan
- Keyakinan pada pihak para
penganut bahwa nilai dan tujuan akhir bernilai untuk dikejar
Filsafat adalah petunjuk utama yang menggaris bawahi semua tindakan dari
seorang manajer. Filsafat manajemen adalah bagian yang terpenting dari
pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan
pemecahan permasalahan manajerial.Filsafat manajemen memberikan dasar bagi
pekerjaan seorang manajer
Menurut Davis dan
Filley dan Ukas (1978) terdapat faktor-faktor dasar dalam filsafat manajemen
yang diperlukan dan memiliki hubungan saling ketergantungan satu sama lain
dalam mencapai tujuan. Faktor-faktor dasar tersebut meliputi hal-hal berikut :
1. Kepentingan umum
Hal ini dimaksudkan
bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus terlihat adanya cerminan
deskripsi berbagai kepentingan
2. Tujuan usaha
Tujuan usaha adalah
perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organisasi yang
bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba
Pimpinan pelaksana
Pimpinan pelaksana adalah individu yang diberi kepercayaan untuk memimpin suatu
usaha dengan menggunakan otoritas yang diberikan kepadanya
3. Kebijakan
Kebijakan adalah
pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau menyalurkan pemikiran menjadi
pengambilan keputusan oleh bawahan
Fungsi
Fungsi adalah
aktivitas yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai
Faktor dasar
Faktor dasar meliputi
faktor-faktor produksi asli atau turunan
4. Struktur organisasi
Struktur organisasi
adalah saluran yang menunjukan hubungan kerja antara manajer dan bawahan dalam
melaksanakan pekerjaan yang disertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta
kesanggupan untuk tanggung gugat/mempertanggujawabkan (accountability)
5. Prosedur
Prosedur adalah
tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
tertentu
6. Moral kerja
Moral kerja adalah
kondisi mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap bawahan dalam
menerima pekerjaan dan mengoprasikannya dengan sebaik-baiknya sesuaia dengan
tujuan akhir.
C. ILMU DAN SENI
MANAJEMEN
Manajemen adalah ilmu
dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Manajemen sebagai suatu
ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disetemasikan atau kesatuan pengetahuan
yang terorganisasi. Batasan lain tentang ilmu yang dikemukakan oleh Goode dan
Hatt (1952:7) bahwa ilmu merupakan suatu cara menganalisis yang mengizinkan
para ahlinya untuk menyatakan suatu proposi dalam bentuk kausalitas.
Berdasarkan batasan
yang telah dikemukakan diatas kalaumkita bandingkan, kita akan memperoleh
karakteristik pokok yang terdapat pada pengertian ilmu itu,yaitu bersifat
rasional, empiris, umum, dan akumulatif.
a. Bersifat rasional
Rasional adalah suatu
sifat aktifitas berpikir yang ditundukan pada logika formal dalam mengikuti
urutan berpikir silogisme
b. Bersifat Empiris
Dikatakan bersifat
empiris karna kesimpulan yang diambil harus dapat ditundukan pada vertifikasi
indra manusia
c. Bersifat umum
Bersifat umum artinya
kebenaran yang dihasilkan sebagai ilmu tersebut dapat divertifikasi oleh
peninjau ilmiah
d. Bersifat akumulatif
Bersifat akumulatif
adalah apa yang dipelajari merupakan kelanjutan dari ilmu yang telah
dikembangkan sebelumnya
Manajemen merupakan
suatu ilmu karena memiliki karakteristik pokok seperti halnya karakteristik
pokok ilmu yang telah dideskripsikan diatas. Langkah-langkah metode ilmiah yang
diaplikasikan dalam manajemen tersebut adalah :
- Observasi
- Rumusan permasalahan
- Akumulasi dan klasifikasi fakta tambahan yang baru
- Generalisasi
- Rumusan hipotesis, serta
- Testing dan verifikasi
Manajemen dikatakan
sebagai suatu ilmu sehingga seorang manajer juga harus memiliki sikap ilmiah .
Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang manajer adalah
a. Objektivitas
Yang dimadsud dengan
objektif adalah bahwa dalam satu peninjauan yang dipentingkan adalah objeknya
b. Serba relatif
Seorang manajer
sebagai ilmuwan harus menerima realitas perubahan yang terjadi dan memberikan
dampak terhadap masa berlakunya teori-teori yang telah mereka miliki
c. Skeptif
Yang dimadsud sikap
skeptif adalah sikap untuk selalu ragu terhadap pernyataan yang belum cukup
kuat dasar pembuktiannya
d. Kesabaran intelektual
Mampu menhan diri dan
kuat untuk tidak menyerah kepada tekanan dalam menyatakan suatu pendirian
ilmiah karena memang belum selesai dan belum lengkap hsil yang dicapai
e. Kesederhanaan
Kesederhanaan dalam
sikap ilmiah adalah kesederhanaan dalam cara pikir cara menyatakan dan cara
pembuktian
f. Tidak memihak kepada
etik
Sikap tidak memihak
kepada etik adalah bahwa ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat
penilaian tentang hal yang lain dan hal yang buruk
Manajemen sebagai
suatu seni adalah seni dalam pengertian dalam arti luas dan umum, yaitu
merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta kerampilan dalam menerapkan
prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber
daya ala (human and natural resources) secara efektif dan efesien untuk
mencapai tujuan.
Manajemen dapat
dikuasai oleh ilmu dengan lapisan seni yang baik, atau sebaliknya manajemen
dapat dikuasai oleh seni dengan lapisan ilmu yang baik. Dalam setiap aktivitas
diperlukan ilmu dan seni
G.R Terry (1975: 79)
mengatakan, secara esensial seorang manajer adalah seorang ilmuwan dan seorang
seniman . Ia memerlukan suatu pengetahuan yang disusun menurut system yang
memberikan kebenaran-kebenaran pokok yang dapat digunakan dalam mengoprasikan
pekerjaannya.
D. PENTINGNYA TUJUAN DALAM MANAJEMEN
Menyelesaikan
tugas secara efisien dan efektif adalah penting, akan tetapi yang lebih penting
yaitu mengetahui tentang hal-hal yang harus dilakukan dan memastikan bahwa
tugas yang diselesaikan bergerak kearah tujuan. Tujuan adalah sesuatu yang
ingin direalisasikan oelh seseorang : tujuan merupakan objek atas suatu
tindakan
Edwin
A. Locke (1968: 157) berpendapat bahwa Frederick W. Taylor menggunakan tujuan
yang ditentukan sebahai salah satu teknik utamanya dari Manajemen Ilmiah.
Metode yang digunakan oleh orang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
`dideskripsikan secara detail. Locke
juga mendeskripsikan secara hati-hati mengenai sifat dari proses mental atas
penetapan tujuan. Tujuan manajemen adalah sesuatu yang ingin direalisasikan,
yang menggambarkan cakupan tertentu dan menyarankan pengarahan kepada usaha
seorang manajer. Berdasarkan pengertian diatas, minimum dapat diambil empat
elemen pokok, yaitu :
- Sesuatu yang ingin direalisasikan (goal)
- Cakupan (scope)
- Ketepatan (defenitness), dan
- Pengarahan
- Tujuan pada umumnya menunjukan hasil yang harus direalisasikan dan memisahkan hasilnya dari berbagai hal yang direalisasikan mungkin ada.
Pada
umumnya, tujuam dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu :
- Tujuan organisasi secara makro
- Tujuan manajer pada seluruh hierarki organisasi, dan
- Tujuan individu
- Tujuan organisasi secara makro sangat berhubungan dengan nilainyang dibentuk dari aktivitas yang dilakukan oleh organisasi untuk kepentingan pihak intern dan pihak ekstern.
G.R
Terry (1975: 40) mengklafikasikan tujuan menurut tingkatan yang ada dalam suatu
organisasi.
E. MANAJEMEN,
MANAJER, DAN KETERAMPILAN
Batasan
manajemen yang telah dideskripsikan dan dijadikan pegangan dalam studi,
selanjutnya adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja
untuk mencapai tujuan. Berdasarkan definisi tersebut berarti manajer adalah
seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasian, pengarah,
pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
Spesifikasi
Manajemen, Manajer, dan Kepemimpinan :
a. Manajemen
Seni
dan ilmu dalam perencanaan, pengoraganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan
pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
Seni,
ilmu, dan prosesnya
b. Manajer
Seorang
yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pemotivasi, dan pengendali
terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan
Orang
atau pelakunya
c. Kepemimpinan
Sikap
yang harus dimilki oleh perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, dan
pengendali
Sifat
atau jiwanyaJames A.F. Stoner dan Charles Wankel (1986:6-8) menspesifikasikan
secara lebih lengkap tentang manajer sebagai berikut :
- Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain, Yang dimadsud orang disini adalah para bawahan, para penyelia, dan manajer dalam hierarki yang sama maupun hierarki lain dalam organisasi.
- Manajer bertanggung jawab dan bertanggung gugat, Manajer bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas dan pekerjaan tertentu dengan berhasil.
- Manajer menyeimbangan persaingan tujuan dan menetapkan prioritas, setiap waktu manajer dihadapkan pada sejumlah tujuan, permasalahan, dan kebutuhan organisasi yang seluruhnya berkompetisi untuk mendapatkan sumber daya dan waktu manajer
- Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual, agar menjadi seorang pemikir analitis, manajer harus mampu memisahkan suatu permasalahan menjadi komponen, menganalisis komponen tersebut, kemudian muncul dengan suatu penyelesaian yang mungkin.
- Manajer adalah penengah, Organisasi terdiri dari atas sekelompok orang dan sekelompok orang mungkin saja tidak akur mngkin bertengkar.
- Manajer adalah politikus, Manajer harus membangun hubungan dan menggunakan bujuk rayu serta kompromi dalam mencapai tujuan organisasi
- Manajer adalah diplomat, Manajer dapat bertindak sebagai wakil resmi dari unit kerja atau rapat-rapat organisasi
- Manajer adalah lambang, Manajer menjelmakan atau melambangkan kesuksesan atau kegagalan suatu organisasi.
- Manajer mengambil keputusan yang sulit, Hampir setiap organisasi tidak bias terlepas dari permasalahan atas kehidupannya
Spesifikasi
tentang manajer seperti telah dideskripsikan diatas menunjukan bahwa manajer
harus pandai memainkan peran tertentu pada waktu tertentu pula. Istilah manajer
sebagaimana telah digunakan sebagai bahan studi dalam deskripsi diatas, adalah
setiap orang yang bertanggung jawab atas bawahan dan sumber daya lainnya
Manajer
umum mengelola suatu unit yang kompleks, seperti suatu perusahaan, cabang
perusahaan, atau suatu defisi yang bersifat mandiri
Menurut
cakupan kegiatannya, manajer dapat dibedakan menjadi empat kelompok yaitu :
- Dewan direksi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola organisasi secara keseluruhan.
- Presiden organisasi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola manajer agar terdapat kesatuan gerak dan tindakan untuk merealisasikan tujuan.
- Departemen atau kepala devisi, cakupan kegiatannya dalam usaha mengelola bawahan yang meliputi spesialisasi kerjanya masing-masing.
- Manajer hierarki pertama, cakupan kegiatannya dalam usaha pekerjaannya sesuai dengan tujuan organisasi
George
R. Terry (1976: 56-57) mendeskripsikan pekerjaan manajer berdasarkan fungsinya
sebagai berikut :
1. Perencanaan
(Planning), Dalam
fungsi perencanaan, manajer memilki deskripsi pekerjaan sebagai berikut :
- Menetapkan, mendeskripsikan, dan menjelaskan tujuan :
- Memprakirakan
- Menetapkan syarat dan dugaan tentang kinerja
- Menetapkan dan menjelaskan tugas untuk mencapai tujuan
- Menetapkan rencana penyelesaian
- Menetapkan kebijakan
- Merencanakan standar-standar dan metode penyelesaian
- Mengetahui lebih dahulu permasalahan yang akan dating dan mungkin terjadi
2. Pengorganisasian
(Organizing)
Dalam
fungsi pengorganisasian, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut :
- Mendeskripsikan pekerjaan dalam tugas pelaksanaan
- Mengklafisikan tugas pelaksanaan dalam pekerjaan operasional
- Mengumpulkan pekerjaan operasional dalam kesatuan yang berhubungan dan dapat dikelola
- Menetapkan syarat pejerjaan
- Mengkaji dan menetapkan individu pada pekerjaan yang tepat
- Mendelegasikan otoritas yang tepat kepada masing-masing manajemen
- Memberikan fasilitas ketenagakerjaan dan sumber daya lainnya
- Menyesuaikan organisasi ditinjau dari sudut hasil pengendalian
3. Pergerakan
(Actuating)
Dalam
fungsi pergerakan manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebgai berikut :
- Memberi tahu dan menjelaskan tujuan kepada para bawahan
- Mengelola dan mengajak para bawahan untuk bekerja semaksimal mungkin
- Membimbing bawahan untuk mencapai standar operasional (pelaksanaan)
- Mengembangkan bawahan guna merealisasikan kemungkinan sepenuhnya
- Memberikan orang hak untuk mendengarkan
- Memuji dan memberikan sanksi secara adil
- Member hadiah melalui penghargaan dan pembayaran untuk pekerjaan yang diselesaikan dengan baik
- Memperbaiki usaha pergerakan dipandang dari sudut hasil pengendalian
4. Pengendalian
(Controlling)
Dalam
fungsi pengendalian, manajer memiliki deskripsi pekerjaan sebagai berikut :
- Membandingkan hasil dengan rencana pada umumnya
- Menilai hasil dengan standar hasil pelaksanaan
- Menciptakan alat yang efektif untuk mengukur pelaksanaan
- Member tahukan alat pengukur
- Memudahkan data yang detail dalam bentuk yang menunjukna perbandingan dan pertentangan
- Menganjurkan tindakan perbaikan apabila diperlukan
- Memberitahukan anggota tentang interprestasi yang bertanggung jawab
- Menyesuaikan pengendalian dengan hasil
F. KETERAMPILAN
DAN PERAN MANAJER
Manajer
memegang kendali yang amat penting dalam mewujudkan efektivitas organisasi.
Peter F. Drucker (1976) berpendapat bahwa prestasi seorang manajer dapat diukur
berdasarkan dua konsep, yaitu efesiensi (efficiency) dan efektifitas
(effectivity). Efisiensi berarti
menjalankan pekerjaan yang benar. Ekektivitas adalah kemampuan untuk memilih
sasaran yang tepat.
Paul
Hersey dan Kenneth H. Blancard (1980: 67) mengemukakan bahwa terdapat tiga
bidang keterampilan yang penting untuk melaksanakan proses manajemen sebagai
seorang manajer. Bidang keterampilan yang dimadsud adalah sebagai berikut :
- Keterampilan teknis, Yaitu kemampuan untuk menggunakan, metode, prosedur, teknik dan akal yang diperlukan untuk melaksanakan tugas spesifik yang diperoleh lewat pengalaman, pendidikan, dan pelatihan.
- Keterampilan manusiawi, Yaitu kemampuan dan pertimbangan yang diusahakan bersama orang lain, Keterampilan konseptual, Yaitu kemampuan memahami kompkleksitas keseluruhan organisasi tempat seorang beradaptasi dalam operasi
Istilah
penting keterampilan konseptual akan meningkat manakala mananjak atas jenjang
manajemen.
No comments:
Post a Comment