Yang akan Anda pahami setelah mempelajari bab ini adalah:
- Indikator ekonomi yang ideal pada sebuah perekonomian
- Beberapa hal yang mempengaruhi tingkat produktivitas suatu perekonomian
- Pengaruh siklus perekonomian seperti resesi, depresi terhadap pengangguran
- Mengukur tingkat pengangguran dan mengenal beberapa jenis pengangguran
- Mengenal berapa jenis inflasi di dalam perekonomian
Produktivitas
Suatu Perekonomian
Standar hidup tiap negara di dunia
ini begitu berbeda-beda. Rata-rata masyarakat di negara kaya mempunyai
pendapatan lebih dari sepuluh kali lipat pendapatan negara miskin. Terkadang
dalam satu negara pun terdapat perbedaan standar hidup dari waktu ke waktu.
Dalam hal ini standar hidup suatu bangsa ditentukan oleh produktivitas
pekerjanya atau faktor-faktor produktivitas yang dimiliki suatu bangsa.
Istilah produktivitas mengarah pada
jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh seorang pekerja per jam kerjanya.
Suatu negara yang meningkatkan produktivitasnya akan menunjukkan perkembangan
yang lebih baik. Sebuah negara dapat menikmati standar hidup yang tinggi hanya
jika negara tersebut dapat menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah yang
besar, karena standar hidup suatu negara bergantung pada kemampuannya
Idealnya
suatu perekonomian mempunyai:
(a) tingkat pertumbuhan output per
tenaga kerja yang cepat;
(b) tingkat pengangguran yang
rendah;
(c) tingkat inflasi yang rendah.
Produktivitas
sendiri ditentukan oleh beberapa faktor penentu. Faktor-faktor tersebut terdiri
atas
- modal fisik merupakan faktor produksi yang berupa peralatan dan infrastruktur yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa.
- modal manusia merupakan faktor penentu berupa kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang dimiliki seorang pekerja yang dibentuk melalui pendidikan, pelatihan dan pengalaman.
- sumber daya alam merupakan input dari suatu proses produksi barang dan jasa yang telah tersedia dari alam, seperti tanah, sungai atau pun sumber mineral.
- pengetahuan teknologi merupakan pemahaman masyarakat mengenai cara-cara yang terbaik untuk memproduksi barang dan jasa.
Resesi,
Depresi dan Pengangguran
Resesi merupakan periode di mana GDP
riil mengalami penurunan selama dua triwulan berturut-turut atau lebih. Resesi
ditandai dengan adanya penurunan output dan peningkatan pengangguran. Depresi
merupakan resesi hebat yang terjadi dalam jangka waktu yang lama.
Terjadinya
resesi akan menyebabkan menurunnya GDP riil, sehingga sedikit barang atau jasa
yang diproduksi. Sedikitnya output yang diproduksi membuat input yang digunakan
semakin sedikit dan peluang kerja menurun sehingga tingkat pengangguran
meningkat serta semakin berkurangnya persediaan modal yang tersedia yang dapat
digunakan. Dengan kata lain bila GDP riil turun maka pendapatan riil turun dan
bila kondisi ini bertahan lama akan menyebabkan depresi.
Pengertian
dan Pengukuran Pengangguran
Pengangguran merupakan salah satu
gejala terjadinya resesi dalam perekonomian. Orang yang bekerja merupakan orang
yang berusia 16 tahun ke atas yang bekerja:
- guna mendapatkan upah, entah bekerja untuk orang lain atau menjalankan bisnisnya sendiri selama satu jam atau lebih per minggu.
- tanpa upah selama 15 jam atau lebih per minggu dalam perusahaan keluarga.
- mempunyai pekerjaan tapi absen sementara, dengan atau tanpa upah. (Case-Fair, 2002; hal. 50)
Orang
yang tidak bekerja dapat dimasukkan dalam dua kategori, yaitu menganggur dan orang
yang tidak termasuk angkatan kerja. Orang yang dianggap menganggur adalah orang
yang berusia 16 tahun ke atas yang tidak bekerja, yang siap bekerja, dan
melakukan usaha spesifik untuk menemukan pekerjaan selama empat minggu
sebelumnya. Sedangkan orang yang tidak termasuk angkatan kerja adalah orang
yang tidak mencari pekerjaan, entah karena tidak ingin bekerja atau karena
berhenti mencari semisal para pelajar, pensiunan dan sebagainya.
Angkatan
kerja total dalam perekonomian adalah jumlah orang yang dipekerjakan plus
jumlah pengangguran yang mungkin mendapatkan pekerjaan. Secara matematis
sebagai berikut:
Angkatan
kerja = oranng yang bekerja + orang yang menganggur
Penduduk
total yang berusia 16 tahun atau lebih sama dengan jumlah angkatan kerja ditambah
jumlah yang tidak termasuk angkatan kerja. Secara matemastis sebagai berikut:
Jumlah
penduduk = angkatan kerja + yang tidak termasuk angkatan kerja
Dengan
diketahuinya angkatan kerja dan penduduk total maka kita dapat menghitung
tingkat pengangguran yang terjadi. Tingkat pengangguran merupakan perbandingan
jumlah orang yang menganggur terhadap jumlah orang dalam angkatan kerja. Secara
matematis sebagai berikut:
Pengangguran
merupakan suatu masalah dalam perekonomian karena:
- Tenaga kerja yang menganggur menimbulkan kerugian produksi dan pendapatan.
- Hilangnya sebagian modal manusia karena pengangguran yang permanen merusak prospek kerja seseorang sehingga merusak modal manusia.
Jenis-Jenis
Pengangguran
Pengangguran Friksional
Adalah
pengangguran yang disebabkan karena jenis pekerjaan memerlukan kenaikan skill
atau peningkatan keterampilan pekerja. Keterampilan yang lebih tinggi
dibutuhkan oleh para pengguna tenaga kerja sulit ditemukan pada keterampilan
yang dimiliki oleh para pekerja. Sehingga pengangguran friksional dalam
perekonomian akan terjadi. Pengangguran friksional tidak akan pernah mencapai
angka nol.
Pengangguran Struktural
Yaitu
bagian dari pengangguran disebabkan perubahan struktur perekonomian. Perubahan
struktur perekonomian ini membuat sejumlah pekerja kehilangan pekerjaan.
Contoh, perubahan struktur yang cukup cepat dari struktur ekonomi yang bersifat
agraris menuju perekonomian ke arah dominasi sektor industri yang lebih besar,
akan menyebabkan sejumlah tenaga kerja yang berada di sektor agraris atau
pertanian akan kehilangan pekerjaan.
Pengangguran Akibat Siklus Bisnis atau Siklus
Ekonomi
Yaitu
naiknya pengangguran yang terjadi akibat resesi atau depresi pada suatu
perekonomian.
Output,
kesempatan kerja, dan pengangguran merupakan variabel yang saling berhubungan.
Jika perekonomian memproduksi lebih banyak barang dan jasa maka akan lebih
banyak tenaga kerja yang digunakan di dalam aktivitas produksi. Atau yang
terjadi jumlah tenaga kerja yang ada harus mampu memproduksi lebih banyak. Jika
dihubungkan dengan pernyataan tersebut di atas, yang pertama menggambarkan
suatu kenaikan kesempatan kerja. Sedangkan kedua, menunjukkan kenaikan
produktivitas per pekerja. Kenaikan produktivitas merupakan penyebab utama
pertumbuhan ekonomi.
Satu
kenaikan tingkat pengangguran akan menyebabkan output turun dan sebagian orang
kehilangan pekerjaan. Dapat disimpulkan hubungan variabel output dan kesempatan
kerja sebagai berikut: ”Jika jumlah angkatan kerja tidak berubah dan
produktivitas tenaga kerja konstan, maka tingkat pengangguran mempunyai
hubungan yang berlawanan dengan output perekonomian. Yaitu jika output
perekonomian mengalami pertumbuhan yang tinggi maka tingkat pengangguran akan
kecil dan sebaliknya”.
Pengertian
Inflasi
Setiap
terjadi kenaikan harga, belum tentu hal tersebut merupakan inflasi. Dalam
perekonomian mana pun, harga selalu berubah karena menyesuaikan diri dengan
kondisi yang berubah. Sehingga tidak semua merupakan inflasi bila ada kenaikan
harga.
Inflasi
merupakan naiknya tingkat harga-harga secara keseluruhan, dan terjadinya
kenaikan harga-harga tersebut secara serempak. Sedangkan penurunan tingkat
harga-harga secara keseluruhan dan serempak disebut deflasi. Dalam mengukur
inflasi dan deflasi sejumlah besar barang dan jasa dihitung kenaikan atau
penurunan harga rata-rata selama beberapa periode tertentu. Kenaikan tingkat
harga keseluruhan yang berlangsung terus selama satu periode yang lama disebut
inflasi berkepanjangan (sustained inflation).
Benarkah Inflasi adalah Musuh Masyarakat Nomor
1?
Secara umum banyak orang merasa
takut dengan adanya inflasi, karena dengan kenaikan harga yang begitu cepat
tetapi tidak diimbangi kenaikan pendapatan, maka akan merusak pendistribusian
pendapatan. Sehingga masyarakat takut bila terjadi inflasi.
Inflasi
bukanlah sesuatu yang harus ditakuti atau dijadikan musuh. Hal tersebut
dikarenakan adanya orang yang diuntungkan bila terjadi inflasi, seperti seorang
kreditor saat ia meminjamkan uangnya kepada debitor, maka dia harus
memperhitungkan akan adanya inflasi pada tahun yang akan datang. Sehingga
kreditor melakukan peningkatan bunga yang melebihi perkiraan tingkat inflasi
yang akan terjadi. Dan kreditor sendiri mendapat untung dari selisih tingkat
bunga pinjaman tersebut dengan tingkat inflasi. Selisih tingkat bunga pinjaman
dengan tingkat inflasi disebut tingkat bunga riil.
Adanya biaya inflasi menyebabkan
biaya administrasi yang terkait dengan penahanan uang yang tidak menentu. Biaya
administrasi yang tidak pasti akan menyebabkan ketidak-efisienan dalam perkonomian.
Hal ini dapat dicontohkan dengan seorang pemilik toko yang harus
mengkalkulasikan ulang dan memasang ulang harga yang membutuhkan waktu untuk digunakan
lebih efisien. Inflasi yang tidak diantisipasi secara teratur, maka akan
menimbulkan tingkat resiko lebih tinggi berkaitan dengan investasi dalam
perekonomian. Resiko yang semakin tinggi berhubungan dengan ketidakpastian yang
semakin tinggi pula, sehingga akan menyebabkan investor enggan menanamkan modal
dan membuat komitmen jangka panjang, sehingga berakibat menurunnya tingkat
investasi serta prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang mengecil.
Konsep
dan definisi ketenagakerjaan diindonesia dirumuskan oleh Badan Pusat Statistik,
mengacu pada The Labour Force Concept dari ILO. Di Indonesia penduduk usia
kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun dan lebih. Penduduk yang termasuk
angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja, atau punya pekerjaan
namun sementara tidak bekerja dan pengangguran. Penduduk yang termasuk bukan
angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang masih sekolah, mengurus rumah
tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya.
Pengertian penganggur terbuka terdiri dari:
- Mereka yang mencari pekerjaan.
- Mereka yang mempersiapkan usaha.
- Mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
- Mereka yang sudah punya pekerjaan tetapi belum memulai bekerja.
Setengah
penganggur adalah mereka yang bekerja dibawah jam kerja normal (kurang dari 35
jam per minggu). Setengah penganggur terdiri dari:
· Setengah
penganggur terpaksa adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal dan
masih mencari pekerjaan atau bersedia menerima pekerjaan.
· Setengah
penganggur sukarela adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal
(kurang dari 35 jam per minggu) tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak
bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja
paruh waktu / part time worker ).
Perhitungan
inflasi diIndonesia dilakukan oleh BPS berdasarkan kelompok komoditinya yang
terdiri dari:
1.
Bahan makanan
2.
Makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau
3.
Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
4.
Sandang
5.
Kesehatan
6.
Pendidikan, rekreasi dan olahraga
7.
Transport, komunikasi dan jasa keuangan
Tabel 3.1
Inflasi di
Indonesia:
Bulan
|
Monthly Growth
2013 |
Monthly Growth
2014 |
Monthly Growth
2015 |
Monthly Growth
2016 |
Januari
|
1.03%
|
1.07%
|
-0.24%
|
0.51%
|
Februari
|
0.75%
|
0.26%
|
-0.36%
|
-0.09%
|
Maret
|
0.63%
|
0.08%
|
0.17%
|
0.19%
|
April
|
-0.10%
|
-0.02%
|
0.36%
|
-0.45%
|
Mei
|
-0.03%
|
0.16%
|
0.50%
|
0.24%
|
Juni
|
1.03%
|
0.43%
|
0.54%
|
0.66%
|
Juli
|
3.29%
|
0.93%
|
0.93%
|
0.69%
|
Augustus
|
1.12%
|
0.47%
|
0.39%
|
-0.02%
|
September
|
-0.35%
|
0.27%
|
-0.05%
|
0.22%
|
Oktober
|
0.09%
|
0.47%
|
-0.08%
|
0.14%
|
November
|
0.12%
|
1.50%
|
0.21%
|
0.47%
|
Desember
|
0.55%
|
2.46%
|
0.96%
|
0.42%
|
Total
|
8.38%
|
8.36%
|
3.35%
|
3.02%
|
Sumber: BPS
No comments:
Post a Comment