Search This Blog

Tuesday, August 27, 2019

PERTEMUAN I : RUANG LINGKUP EKONOMI MIKRO

Materi Ekonomi Mikro

BAB 1 RUANG LINGKUP
BAB 8 BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN
BAB 9 BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN
BAB 10 UJIAN TENGAH SEMESTER
BAB 11 STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
BAB 12 STRUKTUR PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
BAB 13 STRUKTUR PASAR PERSAINGAN OLIGOPOLISTIK
BAB 14 PASAR TENAGA KERJA, PASAR KOMODITAS DAN PASAR UANG
BAB 15 KESEIMBANGAN PASAR
BAB 16 KEGAGALAN PASAR
BAB 15 UJIAN AKHIR SEMESTER

HUBUNGAN PELAKU EKONOMI DENGAN PEREKONOMIAN

Sumberdaya ekonomi terdiri dari berbagai tenaga, modal, dan tanah yang digunakan dalam memproduksi barang dan jasa. Karena sumberdaya setiap masyarakat terbatas atau langka, maka kemampuan setiap masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa juga terbatas. Karena kelangkaan ini, setiap masyarakat menghadapi masalah apa yang harus diproduksi, bagaimana memproduksi, untuk siapa diproduksi, bagaimana membagi produksi dari waktu ke waktu, dan bagaimana mempertahankan serta mendukung pertumbuhan mekanisme tersebut.

Sumberdaya Aktivitas Ekonomi

Kegitan manusia di dalam masyarakat dalam bidang ekonomi pada dasarnya meliputi (a) kegitan produksi, (b) kegitan konsumsi, dan (3) kegiatan pertukaran. Kegitan ekonomi itu timbul karena adanya kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia timbul dari :
1).  Kebutuhan biologis ( seperti makanan, pakaian, tempat tinggal)
2). Kebutuhan yang timbul dari peradaban dan kebudayaan ( seperti rumah yang bagus, pendidikan yang tinggi, dsb)
3).  Lain-lain kebutuhan yang khas masing-masing perorangan.

Pada umumnya kebutuhan manusia mempunyai sifat yang tidak terbatas. Artinya, begitu satu macam kebutuhan terpuaskan akan timbul macam kebutuhan lain. Jadi, kebutuhan manusia yang tidak terbatas tersebut merupakan penggerak aktivitas ekonomi. Dalam ilmu ekonomi “ kepuasan yang tidak terbatas” ini dipandang sebagai “anggapan kerja = working hypothesis).

Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia mengkonsumsikan barang/jasa yang ia butuhkan. Barang/ jasa akan tersedia apabila diproduksikan. Namun, produksi barang /jasa tersebut adalah terbatas karena sumberdaya ekonomi yang tersedia selalu terbatas jumlahnya. Sumberdaya ekonomi dapat digolongkan menjadi :

1) Sumberdaya alam ( tanah, minyak bumi, air, udara, dsb)
2) Sumberdaya manusia ( fisik, mental, ketrampilan, dan keahlian)
3) Sumberdaya  buatan  manusia  (  mesin-mesin,  gedung-gedung,  jalan,  dan sebagainya yang sering disebut sebagai modal atau kapital).

Adanya ketiga sumberdaya itu tidak menjamin timbulnya kegiatan produksi. Agar timbul kegiatan produksi perlu ada pihak yang mengorganisirnya. Kegiatan mengorganisir tersebut biasanya digolongkan menjadi sumberdaya ekonomi yang keempat, yaitu:

4) Kepengusahaan (entrepreunership).
Istilah lain bagi sumberdaya ekonomi adalah faktor produksi. Bagaimana dengan teknologi? Teknologi tidak dimasukkan ke dalam sumberdaya ekonomi tersendiri. Ia dianggap telah terkandung dalam sumberdaya-sumberdaya diatas. Teknologi berkaitan dengan kualitas sumberdaya. Teknologi dapat tercermin dalam keahlian karyawan, efisiensi mesin, bibit unggul, dan sebagainya (Boediono, 1982 :1-4).

ILMU EKONOMI


Istilah ekonomi berasal dari kata OIKOS (rumah/rumah tangga). NOMOS ( aturan-aturan ) apabila digabungkan maka akan mempunyai pengertian bagaimana seorang, masyarakat atau bangsa berusaha memenuhi kebutuhannya 

Menurut Adam Smith, Ilmu ekonomi adalah Ilmu yang menyelidiki sebab musabab kemakmuran suatu bangsa.

Sedangkan menurut Hick, Ilmu ekonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam dunia perdagangan
P.A. Samuelson mendefinisikan Ilmu ekonomi sebagai suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa-jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan dimasa akan datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.

Ilmu ekonomi memusatkan perhatiannya pada ketiga proses aktivitas ekonomi di atas beserta pihak-pihak yang terkait dengan aktivitas tersebut, yaitu produsen, konsumen, pedagang, pemerintah, dan sebagainya. Secara umum, ilmu ekonomi adalah studi tentang alokasi sumberdaya yang langka diantara penggunaan-penggunaan akhir yang bersaing (Nicholson, 1995 : 3). Definisi serupa dikemukakan oleh Henderson & Quandt (1980 : 1), ilmu ekonomi adalah studi tentang penggunaan sumberdaya yang terbatas untuk pencapaian alternatif akhir. Selanjutnya Henderson & Quandt (1980 : 1) mendefinisikan ilmu ekonomi lebih spesifik yaitu ilmu sosial yang meliputi aksi-aksi individu-individu dan kelompok-kelompok individu di dalam proses produksi, pertukaran, dan konsumsi barang-barang dan jasa-jasa .

Ilmu ekonomi dibagi ke dalam cabang dan sub-cabang. Cabang utama adalah ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Ilmu ekonomi mikro mempelajari aksi-aksi ekonomi dari individu-individu dan kelompok-kelompok individu. Ilmu ekonomi makro mempelajari aksi-aksi ekonomi agregat seperti total tenaga-kerja dan pendapatan nasional. Kedua cabang ilmu ekonomi ini berkaitan dengan penetapan harga dan pendapatan dan penggunaan sumberdaya. Namun demikian, ekonomi mikro konsentrasi pada analisis harga-harga dan pasar-pasar individual, dan alokasi sumberdaya-sumberdaya spesifik pada penggunaan tertentu. (Henderson & Quandt, 1980 : 2).

Kegiatan Ekonomi

Yaitu merupakan suatu aktivitas atau usaha yang dilakukan manusia untuk mewujudkan kemakmuran.
Untuk mencapainya, maka kegiatan ekonomi meliputi 3 hal, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Kegiatan tersebut antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan.

1. Produksi
Kegiatan Produksi adalah usaha untuk menghasilkan atau menambah daya guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Contoh: Perusahaan yang memproduksi bahan-bahan makanan seperti minyak goreng, tepung, dll.

Tujuan Produksi 
Secara umum: memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Secara khusus: dilihat dari kepentingan pihak produsen dan konsumen.
Dari pihak produsen: untuk meningkatkan keuntungan serta menjaga kesinambungan kehidupan perusahaan.
Dari pihak konsumen: untuk menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.

Fungsi Produksi
  1. Menyediakan kebutuhan masyarakat
  2. Meningkatkan keuntungan
  3. Sebagai alat pemuas kebutuhan

2. Kegiatan Distribusi
adalah usaha menyalurkan atau menyebarluaskan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. 

Ada dua sistem distribusi, yaitu :
Distribusi langsung : Produsen melakukan penyaluran tanpa perantara
Distribusi tak langsung : Penyaluran dilakukan pedagang

Usaha distribusi barang dan jasa meliputi hal-hal berikut:Perdagangan barang, meliputi hasil-hasil pertanian,industri,dan tambang.Distribusi jasa, meliputi uang, alat-alat modal, pariwisata, asuransi. Distribusi tenaga kerja, misalnya melalui Departemen Tenaga Kerja, agen, dan calo tenaga kerja.

Tujuan DistribusiAdalah untuk menyampaikan barang atau jasa dari tempat produsen ke tempat pengguna atau pemakai.

Fungsi Distribusia. Memperlancar arus penyaluran barang dan jasa kepada konsumen.b. Menyampaikan barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen.

c. Kegiatan KonsumsiKegiatan konsumsi menyangkut tindakan manusia baik secara individu maupun kelompok, dalam memakai atau menghabiskan barang dan jasa yang diproduksi. Kegiatan konsumsi banyak dipengaruhi tingkat pendapatan, kebiasaan, dan budaya.


Tujuan KonsumsiKegiatan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Fungsi Konsumsia. Menjaga kelangsungan hidupb. Memenuhi semua kebutuhan yang dibutuhkan.

TEORI EKONOMI DAN MODEL EKONOM

Tujuan ilmu ekonomi, seperti halnya ilmu-ilmu yang lain, adalah untuk penjelasan dan prediksi. Baik analisis teoritis maupun investigasi empiris diperlukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Teori menggunakan penalaran deduktif abstrak dalam menarik kesimpulan berdasarkan asumsi-asumsi. Sedangkan studi empiris bersifat induktif. Kedua pendekatan ini saling melengkapi, karena teori memberikan arah studi empiris dan studi empiris memberikan uji pada asumsi-asumsi dan kesimpulan-kesimpulan dari teori (Henderson &Quandt, 1980 : 1).

Teori ekonomi mengarahkan penyusunan model yang menjelaskan perilaku unit-unit ekonomi individual (para konsumen, para produsen, agen-agen pemerintah) dan interaksi mereka di dalam membangun sistem ekonomi suatu wilayah, suatu negara, atau dunia secara keseluruhan.

Model adalah representasi yang disederhanakan dari situasi yang nyata. Model disusun dimaksudkan untuk dua tujuan utama, yaitu analisis dan prediksi Analisis menyatakan penjelasan perilaku unit-unit ekonomi, yaitu konsumen dan produsen. 

Prediksi menyatakan kemungkinan perkiraan pengaruh perubahan besaran-besaran (variabel) di dalam ekonomi. Contoh : model penawaran dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh penarikan pajak terhadap penjualan dari perusahaan. Validitas model dapat dinilai dari beberapa kriteria, yaitu : kekuatan prediksinya, konsistensi dan realisme asumsinya, tingkat informasi yang diberikan, generalisasinya, dan simplisitinya (Koutsoyiannis, 1985: 3-5).

Pada umumnya semua model ekonomi mengandung tiga unsur yang sama:
(1) asumsi ceteris paribus, (2) anggapan bahwa para pengambil keputusan ekonomi  berusaha mengoptimalkan sesuatu (optimalisasi), dan (3) pembedaan yang seksama antara pertanyaan positif dan pertanyaan normatif. Ekonomi positif berusaha menetapkan bagaimana sumberdaya pada kenyataannya dialokasikan dalam sebuah perekonomian. Ekonomi normatif menetapkan bagaimana sumberdaya seharusnya dialokasikan dalam perekonomian. Menurut Keynes, ekonomi positif berkenaan dengan upaya memahami mengenai “what is”, sedangkan ekonomi normatif berusaha memahami mengenai “what ought to be”. Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan harus memaksimumkan keuntungan. Pandangan demikian termasuk posisi normatif.

Pelaku-Pelaku Aktivitas Ekonomi

Pelaku-pelaku aktivitas ekonomi secara umum terdiri dari tiga unsur, yaitu rumah-tangga, perusahaan, dan pemerintah. Berikut ini diuraikan peranan mereka dalam aktivitas ekonomi.

Rumah-Tangga



Rumah tangga adalah pemilik dari berbagai faktor produksi. Sektor rumah-tangga ini memiliki (1) tenaga kerja ( fisik dan otak) ; dan (2) modal ( tanah, bangunan, peralatan modal, uang ,dll). Mereka dapat menawarkan faktor-faktor produksi tersebut kepada perusahaan. Sebagai balas jasa dari faktor-faktor produksi yang ditawarkan, perusahaan memberikan berbagai jenis “pendapatan” kepada sektor rumah-tangga. Tenaga kerja menerima gaji atau upah, pemilik tanah dan bangunan menerima uang sewa, pemilik saham menerima keuntungan. Pendapatan tersebut oleh rumah-tangga akan digunakan untuk dua tujuan, yaitu konsumsi dan tabungan.

Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dibentuk oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Seseorang atau sekumpulan orang tersebut dikenal dengan pengusaha. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimum. Oleh karena itu, pengusaha harus memiliki keahlian mengenai bagaimana mengalokasikan faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk agar dapat diperoleh keuntungan yang maksimum.

Pemerintah

Pemerintah dalam hal ini adalah lembaga-lembaga atau badan-badan pemerintah yang ditugasi untuk mengatur perekonomian negara. Lembaga-lembaga ini antara lain, Bank Sentral, Departemen Pemerintahan, Pemerintah Daerah, Parlemen, TNI-POLRI, dan sebagainya. Pemerintah mengatur dan mengawasi aktivitas ekonomi rumah-tangga dan perusahaan, agar mereka melakukan aktivitas ekonomi dengan wajar dan tidak merugikan masyarakat banyak. Disamping tugas pengaturan dan pengawasan, pemerintah juga melakukan aktivitas ekonomi sendiri, terutama aktivitas yang oleh swasta dipandang kurang atau tidak menguntungkan. Aktivitas-aktivitas tersebut, misalnya pembangunan infrastruktur ( jalan, jembatan, pelabuhan, lapangan terbang, gedung sekolah, dan sebagainya). Disamping itu, juga menyediakan jasa-jasa penting, seperti angkutan kereta api, bus dan pesawat terbang, jasa telpon, pos, telegram, dan sebagainya.
Oleh karena itu sektor ekonomi juga dibedakan menjadi sektor pemerinta dan sektor swasta. Untuk membiayai aktivitas ekonomi ini, pemerintah mengenakan pajak kepada rumah-tangga dan perusahaan. Disamping itu juga berasal dari keuntungan yang diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang dimilikinya.
Atas dasar uraian diatas, dapat digambarkan bagaimana hubungan antara ketiga pelaku pasar tersebut dalam Gb. 1.1. berikut. Gb. 1.1. menjelaskan bagaimana hubungan antara rumah-tangga dan perusahaan baik melalui pasar barang maupun melalui pasar faktor produksi.

Masyarakat Luar Negeri
Berupa kerjasama yang baik antar Negara seperti:
  1). Memperoleh pinjaman untuk pembangunan
  2). Eksport hasil produksi
  3). Pengiriman tenaga kerja
  4). Berbagi perkembangan IPTEK
  5) Import barang



Aliran (1) menggambarkan penawaran berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor perusahaan. Aliran (2) menggambarkan permintaan berbagai jenis barang dan jasa oleh sektor rumah-tangga. Dari hubungan tersebut dapat diketahui tiga hal: (a) Jenis barang dan jasa apa yang harus diproduksi, (b) tingkat harga dari masing-masing barang dan jasa tersebut, dan (c) tingkat produksi masing-masing barang dan jasa tersebut. Informasi ketiga hal ini akan menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan (produsen) dalam menentukan keputusan produksi. Keputusan produksi ini akan menimbulkan permintaan faktor-faktor produksi di dalam pasar faktor produksi. Aliran (3) menunjukkan permintaan faktor-faktor produksi oleh produsen. Aliran (4) menunjukkan penawaran faktor-faktor produksi oleh rumah-tangga. Aliran (5) menggambarkan peran pemerintah, yaitu pengaturan dan pengawasan.




No comments:

Post a Comment

SOAL UAS GENAP EKONOMI MAKRO

Kebijakan pemerintah dalam mengatasi permasalahan Inflasi dan pengangguran? Jawaban Pengangguran dan inflasi merupakaan permasalahan ekonomi...